Prestasi membanggakan untuk esports Indonesia kali ini datang dari CS:GO, lebih tepatnya dari salah satu tim yang sedang naik daun yaitu Executioners atau lebih dikenal dengan XCN.
Setelah menjuarai ESEA Season 27: Open Division – Asia Pacific, baru-baru ini mereka berhasil lolos ke kualifikasi Zotac Cup Master 2018 setelah menjadi juara dari kualifikasi SEA dengan mengalahkan TNC Pro Team dengan skor 2-0.
Zotac Cup Master 2018 merupakan turnamen internasional yang akan diadakan di Hong Kong pada 24-26 Agustus 2018. Lima tim akan mendapat direct invite dan sisanya diperebutkan satu tim terbaik dari kualifikasi Asia, Amerika, dan Eropa.
XCN sendiri akan mengikuti kualifikasi Asia yang akan diadakan di Taiwan bersama tujuh tim lain yang lolos yaitu Signature Gaming, Order, Precious Gaming, SZ Absolute, MVP PK, Alpha Red, dan satu tim lagi yang berasal dari Taiwan.
Saya mewawancarai langsung kepada Gary “blaZeK1ng” Dastin yang juga salah satu pemain dari XCN untuk menanyakan perjalanan dan persiapan untuk Zotac Cup Masters.
Menurutnya, saat kualifikasi SEA semua lawan yang dihadapi berat namun mereka sempat mengira adalah Beyond dari Thailand. “Namun kami bisa menutup game dengan skor memuaskan yaitu 16-6” kata Gary.
BACA JUGA: Special Inteview : Perjalanan Karir 2hoi Bersama XCN dan Perjalanan Fantastis di IGC 2018
Mereka mengaku mempersiapkan lawan yang dihadapi dengan mempelajari cara mereka bermain dan berusaha untuk meng-counter.
Tidak hanya itu saja kehadiran pemain asal India, Tejas “Ace” Sawant sangat membantu XCN yang pemainnya masih kurang pengalaman, termasuk dalam hal pengambilan keputusan strategis.
“Tentu saja awalnya kami perlu beradaptasi dengan Ace namun kami akhirnya menemukan titik nyaman setelah dua bulan bersama dia” katanya.
Ace sebelumnya pernah mengikuti ESL One Cologne 2014 saat bersama Team Wolf dan pernah menjadi juara Mountain Dew Arena 2017 dan ESL India Premiership 2017 Fall saat bersama Entity Gaming yang dikenal sebagai salah satu tim CS:GO ternama asal India.
Untuk kualifikasi Asia Zotac Cup Masters, siapa lawan yang menurutnya paling berat? “Tentu saja MVP PK karena sudah tahu bagaimana kemampuan mereka namun kami tetap akan latihan keras untuk mempersiapkan turnamen ini” kata mantan pemain Akara ini.
Bagi Gary, ini menjadi turnamen ketiganya di luar negeri. Sebelumnya, ada kualifikasi ROG Masters 2017 yang diadakan di Filipina dan IESF World Championship yang diadakan di Busan, Korea Selatan.
Sayangnya untuk IESF, ia dan William “kr0” Adinata yang saat itu masih di Akara harus gagal berangkat.
Sebelum menutup wawancara, saya menanyakan Gary mengenai penampilan tim CS:GO Indonesia saat bertanding di turnamen internasional. Menurutnya tim Indonesia saat ini sangat berpotensi bisa bersaing di turnamen internasional.
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Mozza Ng Tentang Divisi Mobile Legends XCN Gaming
Namun karena kebanyakan turnamen berformat best of one jadi tim Indonesia kesulitan untuk bisa bersaing. “Meski begitu jika tim-tim CS:GO Indonesia lebih bekerja keras dan mau berusaha bukan tidak mungkin mereka bisa berkesempatan bersaing dengan tim-tim luar” katanya.
Tentu kita berharap semakin banyak tim dan pemain esports yang bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional. Yuk, kita dukung perjuangan mereka!
Diedit oleh Yabes Elia
Discussion about this post