• Home
  • About
  • Contact Us
Friday, January 15, 2021
RevivaLTV
  • Home
  • Featured
  • News
  • Games
    • Arena of Valor
    • Apex Legends
    • Counter-Strike
    • Dota 2
    • League Of Legends
    • Mobile Legends
    • Point Blank
    • PUBG
  • Profile
  • Opini
  • WikiHot!
No Result
View All Result
RevivaLTV
  • Home
  • Featured
  • News
  • Games
    • Arena of Valor
    • Apex Legends
    • Counter-Strike
    • Dota 2
    • League Of Legends
    • Mobile Legends
    • Point Blank
    • PUBG
  • Profile
  • Opini
  • WikiHot!
No Result
View All Result
RevivaLTV
No Result
View All Result

Pengaruh Sistem Liga ke Ekosistem Esports, Ini Kata Perwakilan Tencent, Bigetron, dan Met Indonesia

Edel by Edel
April 13, 2020
in Featured, PUBG
Reading Time: 5min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah 4 pekan pertandingan babak Regular Season PMPL ID 2020 Season 1 (6-29 Maret 2020) dan babak Grand Final yang digelar pada tanggal 3-5 April 2020, Bigetron RA akhirnya dinobatkan jadi sang juara; berkat performa gemilang mereka yang sangat konsisten sepanjang musim.

Berikut adalah hasil akhir perolehan poin 3 tim teratas di hari ketiga babak Grand Final, beserta hadiah yang berhak mereka dapatkan:

  • Juara 1: Bigetron RA – 233 poin/4 Chicken Dinner/87 Kill – US$20.000 (sekitar Rp330,5 juta) – Berhak melaju ke PMWL 2020 dan PMPL SEA Finals 2020
  • Juara 2: MORPH Team – 192 poin/2 Chicken Dinner/73 Kill – US$14.000 (sekitar Rp231 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020
  • Juara 3: ONIC Esports – 173 poin/2 Chicken Dinner/75 Kill – US$7.0000 (sekitar Rp115 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020

PMPL ID 2020 S1 yang menyuguhkan total hadiah sebesar US$150 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) ini adalah sistem liga pertama yang digelar resmi oleh Tencent untuk PUBG Mobile di Indonesia. Biasanya, sebelum ada PMPL, format turnamen lebih sering digunakan untuk ajang-ajang kompetitif PUBG Mobile di Indonesia.

Karena itulah, mungkin jadi muncul sejumlah pertanyaan tentang sistem liga dan pengaruhnya untuk ekosistem esports PUBG Mobile. Kenapa baru ada sekarang? Negara-negara mana lagi yang punya PMPL selain Indonesia? Apakah ada kulminasi dari liga-liga tadi di tingkat dunia? Bagaimana hubungannya dengan turnamen internasional PUBG Mobile yang sudah lebih dulu ada, seperti PMCO?

Terakhir, yang tak kalah penting, apakah sebenarnya pengaruh dari sistem kompetisi berbentuk liga ini ke ekosistem esports?

Sumber: GGWP.id

Agung Chaniago, Indonesia Esports Manager PUBG Mobile, memberikan jawabannya. Ajang kompetitif berbentuk liga sebenarnya sudah ada sejak ekosistem esports PUBG Mobile muncul namun di tingkat Asia Tenggara. Saat ini, pertumbuhan esports sudah begitu pesat – khususnya di Indonesia. “Jadi, kami membuat liga di Indonesia karena kami ingin menjaga ekosistem esports dari tingkat paling bawah sampai paling atas. Liga ini juga jadi cara kami untuk menunjukkan bahwa siapapun bisa jadi bintang di PUBG Mobile.”

Selain di Indonesia, PMPL juga ada di Malaysia-Singapura, Thailand, Taiwan, Asia Selatan, dan Amerika. 3 tim teratas dari masing-masing negara di Asia Tenggara akan diundang lagi untuk bertanding kembali di tingkat yang lebih tinggi, yaitu PMPL SEA Finals 2020. Dua tim teratas dari ajang tersebut akan bertanding di tingkat dunia.

Lalu apa bedanya dengan PMCO? PMCO merupakan turnamen yang dijadikan jalur ke tingkat internasional buat negara-negara yang tidak memiliki PMPL. Saat ini ada PMCO untuk kawasan Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Agung pun menutup perbincangan dengan menjelaskan pengaruh sistem liga ke ekosistem esports secara keseluruhan. Menurutnya, dampak dari liga ini sangat baik karena sistemnya terbuka tidak hanya untuk tim profesional, tapi juga untuk tim semi-profesional.

“Semua pemain PUBG Mobile bisa mengejar mimpinya untuk turut bertarung di PMPL Indonesia 2020 Season 2 karena kami juga membuka kesempatan seadil-adilnya lewat babak kualifikasi. Relevansinya ke tim-tim profesional juga lebih positif lagi karena setiap tim-tim besar jadi memiliki divisi PUBG mobile agar bisa bergabung dengan liga kami dan menjadi juara di Indonesia ataupun di dunia.” Kata Agung.

Edwin Chia (Sumber: Hitekno)

Selain perwakilan dari Tencent tadi, Agustian Hwang, CEO Mineski Global Indonesia (yang juga jadi event organizer untuk PMPL ID 2020 Season 1) dan Edwin Chia, CEO Bigetron Esports turut berbagi pandangan mereka tentang ajang kompetitif berbentuk liga.

Dari sisi penonton, jika melihat esports sebagai bentuk entertainment, Agus mengatakan bahwa sistem liga akan lebih memuaskan penonton karena tidak cuma dari segi kompetisinya saja tetapi juga dari banyak cerita dan konten yang bisa dinikmati.

Edwin juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, sistem liga jauh lebih baik karena ada banyak cerita yang terjadi selama masa pertandingan. Misalnya, seperti bentuk rivalry antar tim akan lebih mudah terbangun dengan sendirinya dibanding dengan sistem turnamen yang bisa saja berakhir dalam waktu 2 hari. Dari sisi performa tim, sistem liga juga mampu menjadi indikator yang lebih baik karena ada lebih banyak pertandingan yang harus dijalani dalam durasi yang lebih lama. Sedangkan di format turnamen, sebuah tim bisa saja jadi juara jika beruntung di selama turnamen berjalan.

Itu tadi dari sisi esports sebagai tontonan. Lalu bagaimana dari sisi bisnis? Sistem seperti apakah yang lebih menguntungkan bagi sponsor kompetisi?

“Untuk perspektif bisnis, saya kira sponsor lebih yakin dalam mendukung sistem liga. Dibanding dengan sistem turnamen yang kompetisinya bisa saja berakhir dalam 2 hari, eksposur yang didapat untuk brand tentu tidak akan sebaik yang bisa ditawarkan sistem liga yang bisa berjalan setidaknya dalam waktu 1 bulan. Durasi yang lebih panjang ini juga memudahkan para sponsor untuk merancang campaign yang berjalan beriringan bersama liga tersebut.” Terang Edwin yang merintis Bigetron Esports sejak 2017.

Agus memiliki pendapat yang sedikit berbeda dalam perspektif ini. Menurutnya, perspektif bisnis ini lebih sulit digeneralisir mengingat setiap perusahaan / sponsor punya tujuan dan kondisi yang berbeda. Untuk streaming platform, misalnya, sistem liga akan lebih baik karena dapat menghasilkan jam tayang yang lebih banyak. Sedangkan untuk sponsor yang menggunakan marketing budget, mereka lebih sensitif dengan timeline kompetisi.

Agustian Hwang (Sumber: Tech Buzz Socialist)

Bagaimana jika pengaruhnya dilihat dari sisi tim peserta (untuk Bigetron) dan event organizer (untuk Mineski)? Apakah kekurangan dari sistem liga?

Agus dan Mineski yang sudah menangani berbagai kompetisi, baik di Indonesia ataupun di tingkat internasional, mengatakan bahwa kesulitan dari sistem liga adalah mencari tempat / venue yang bisa digunakan untuk jangka waktu panjang.

Sedangkan dari sisi peserta, Edwin mengungkap bahwa sistem liga lebih banyak menguras stamina para pemainnya. Para pemain yang bertanding di sistem liga harus memberikan 80% waktunya setiap pekan untuk fokus berkompetisi. Hal ini berarti mereka jadi punya waktu luang yang lebih sedikit. Sumber daya yang harus dikeluarkan oleh manajemen dalam mendukung para pemainnya juga lebih banyak. Walaupun, memang, tim jadi punya lebih banyak konten untuk diproduksi menjadi keuntungan besar dari sistem liga.

Terakhir, bagaimana sebenarnya dampak dari sistem kompetisi ini ke ekosistem esports secara keseluruhan?

Edwin pun berkata, “Tentu sangat positif. Sistem liga akan memperpanjang umur gim yang nantinya juga berdampak pada umur ekosistem esports-nya. Tim dan sponsor pun akan lebih yakin dan percaya diri investasi ke gim yang punya rencana jangka panjang.”

Di sisi lain, Agus juga menambahkan tentang pentingnya dua sistem kompetisi. “Sistem kompetisi baik liga ataupun turnamen itu sama baiknya. Menurut saya, sistem turnamen lebih terbuka dan memberikan lebih banyak kejutan karena juaranya bisa ditentukan oleh tim mana yang bisa mendapatkan momentum selama kompetisi berjalan. Sedangkan sistem liga lebih membutuhkan konsistensi untuk jadi juara. Bagi saya, baik sistem liga dan turnamen tetap penting untuk dijalankan kedua-duanya. Misalnya di sepak bola dalam satu musim selalu ada liga profesional yang diselingi oleh sistem turnamen. Keduanya memiliki keunggulan dan fungsinya masing-masing dalam memelihara ekosistem secara keseluruhan.” Tutup Agus.

Tags: METMET INDOMineskipmpl 2020pmpl idPMPL ID 2020PUBG MobileTencentTencent Games
Previous Post

Grand Final MPL ID Seaon 5 Tembus Angka 1 Juta Penonton

Next Post

Jadi Favorit Shoutcaster MPL ID S5, Ranger Emas Ucapkan Terima Kasih Kepada Para Jomblo

Edel

Edel

NOKIA > IPHONE > ANDROID

Related Posts

PUBG

Penjelasan Skill Rune PUBG Mobile, Gameplay Kian Unik & Berbeda!

11 hours ago
CEO BOOM Esports
PUBG

MORPH Jeixy Terkena Penalti, Bagaimana Peraturannya di Esports? Ini Penjelasan CEO BOOM Esports

1 day ago
Morph Jeixy Terminated
PUBG

Penjelasan Pihak MORPH Team Tentang Keputusan Terminated Jeixy

2 days ago
Next Post
Ranger-Emas

Jadi Favorit Shoutcaster MPL ID S5, Ranger Emas Ucapkan Terima Kasih Kepada Para Jomblo

Ranger Emas

Ranger Emas Ceritakan Kisahnya Ketika Awal Mula Menjadi Caster Mobile Legends

Wolf Resmi Bergabung Kembali dengan T1

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Unique Devu M2 Tentang Alter Ego dan RRQ

Pemain Unique Devu M2 Sebut Satu Pemain RRQ Hoshi yang Punya Mekanikal Sangat Baik

January 8, 2021
Kapten Dreammax M2 Ungkap Permainan Celiboy dan Xin Mirip

Komentar Dreammax Tentang 2 Tim Indonesia, Jadi yang Paling Berbahaya di M2!

January 8, 2021
Loops Esports PUBG Mobile

Lanjutan Kasus Loops Esports, Ketiga Pemain Dihukum Berat oleh PUBG Mobile

January 12, 2021
Luminaire Alter Ego M2

Saran Luminaire Untuk Para Pemain Alter Ego di M2 dan Komentar Tentang 10S Gaming

January 7, 2021
Mars Rave Lemon Pensiun

ONIC Mars dan Rave Beri Komentar Apakah Lemon Akan Pensiun Jika Juara M2

January 15, 2021
Zeys pelatih EVOS SG

Pendapat Onic Mars Mengenai Zeys Yang Menjadi Pelatih EVOS SG

January 15, 2021
Acil Aerowolf

Acil Dirumorkan ke Bigetron Alpha Hingga Kembali Berkarir ke Dota 2

January 15, 2021

Obuyan: Game Mobile Legends Kian Populer di Jepang

January 15, 2021

RevivalTV - One Stop Esports Solution.
Media & Broadcasting company established in 2016 from Indonesia.

  • Home
  • About
  • Contact Us

© 2019 RevivalTV - One Stop Esports Solution.

No Result
View All Result
  • Home
  • Featured
  • News
  • Games
    • Arena of Valor
    • Apex Legends
    • Counter-Strike
    • Dota 2
    • League Of Legends
    • Mobile Legends
    • Point Blank
    • PUBG
  • Profile
  • Opini
  • Wiki

© 2019 RevivalTV - One Stop Esports Solution.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In