The International 8 akan menjadi ajang akbar Dota 2 yang dinanti-nanti oleh jutaan penggiat esports Dota 2 di seluruh dunia. Maka tidak aneh bila seluruh regional akan mengirimkan perwakilannya, termasuk Asia Tenggara dengan TNC Predator.
Sebenarnya Asia Tenggara mengirimkan 3 wakilnya ke ajang The International 8. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, posisi Execration digantikan oleh Mineski yang bangkit setelah menghadirkan roster veteran.
Namun 3 tim terbaik Asia Tenggara kembali terkumpul dalam suatu ajang akbar Dota 2, TI8 di Vancouver, Kanada.
Lantas, banyak dari penggiat esports Asia Tenggara mengharapkan perwakilannya memberikan performa yang apik layaknya Mineski di DAC 2018.
Asia Tenggara sendiri kurang diperhatikan melihat komunitasnya yang dianggap toxic, ya kalian yang baca mungkin termasuk, wkwk.
Namun bukan berarti keseluruhan pemainnya berada di bawah rata-rata, terbukti dari kehadiran Fnatic, Mineski dan TNC Predator.
Dari ketiga perwakilan tersebut TNC Predator bisa dibilang yang paling murni, melihat semua pemainnya berasal dari negara Filipina. Mineski dari gabungan roster Singapura-Thailand-Filipina-Malaysia pun tidak kalah unik dan Fnatic yang hanya memiliki DJ sebagai perwakilan Asia Tenggara.
Namun terlepas dari kewarganegaraan, ketiga tim ini akan bertanding di panggung megah Vancouver.
TNC Predator sendiri memiliki perjalanan yang cukup unik, meskipun demikian mereka belum menunjukan performa maksimal selepas kepergian Theeban “1437” Sivana.
[TI8 Team Profile] Kombinasi SEA dan NA di Fnatic, Akankah Bersinar Seperti di TI6?
Bagaimana performa TNC Predator di bawah komando kapten 1437? Cukup berkontribusi, terbukti dari kemenangan mereka di China Top Shenzen 2017. Armada Phoenix berhasil mengalahkan lawan-lawan kuat seperti Digital Chaos, Invictus Gaming dan VGJ.Thunder.
Meskipun demikian, tidak banyak tim yang berpartisipasi dengan status tim top tier layaknya Team Liquid ataupun Virtus.pro.
Namun TNC Predator mampu kembali menunjukan permainan apik saat melawan OG di final MDL Macau meskipun kalah 2-0.
Posisi 1437 pun mulai pudar melihat kegagalan yang terus diperoleh oleh TNC Predator di babak kualifikasi.
Bahkan mereka bisa dibilang spesialis runner-up ajang kualifikasi, sebut saja DreamLeague Season 8, ESL One Katowice 2018, StarLadder i-League Invitational dan masih banyak lagi.
Kedatangan Armel pun menyajikan banyak ambisi dan tekanan melihat status TNC Predator sebagai pemimpin di regional Asia Tenggara. Setidaknya menunjukan kepada dunia bahwa region Asia Tenggara bisa tampil mengejutkan, layaknya TNC di TI6 melawan tim favorit juara, OG.
TNC Predator Dota 2 Roster:
- Marc “Raven” Fausto
- Armel Paul “Armel” Tabios
- Sam “SamH” Hidalgo
- Timothy “Tims” Randrup
- Carlo “Kuku” Palad
Ketidakseimbangan Permainan di Tingkat Dunia
TNC Predator Statistik:
- Total Pertandingan: 256 (131 Radiant, 125 Dire)
- Winrate: 57,03%
- Total Hero Dimainkan: 109 (Unplayable Heroes: Alchemist, Clinkz, Meepo, Phoenix, Techies, Wraith King)
- Hasil Turnamen: 1st China Top Shenzen 2017, 2nd MDL Macau 2017, 4th Dota 2 Asia Championships 2018, 5-8th PGL Bucharest Major 2018, 9-12th ESL One Genting 2018.
Kehadiran TNC Predator memang kerap menjadi penyeimbang peta kekuatan di ranah kompetitif Dota 2 di Asia Tenggara. Melihat Mineski yang kembali kuat serta Fnatic yang mengambil jalan pintas dengan merekrut pemain level dunia.
TNC Predator bisa dibilang merintis pemain-pemain berkebangsaan Filipina sebagai kekuatan mereka. Namun juga jangan melupakan bahwa 1437 hadir sebagai pemain pada paska ajang TI7 dan resmi keluar lalu terjun ke TNC Tigers.
Kepergian 1437 paska gelaran ESL One Genting 2018 kerap menimbulkan pertanyaan mengenai performa TNC Predator. Dan nyatanya ketidakseimbangan performa lah yang menjadi jawaban kepergian pemain tersebut.
BACA JUGA: Group of Death is Real! Valve Umumkan Pembagian Grup di The International 8
1437 sendiri merupakan pemain asal Amerika Serikat yang sudah mengarungi tim-tim Dota 2 level internasional seperti Team Secret, Digital Chaos, Cloud9 dan Team NP. Tentu pengalaman dan trik dari seorang master mind sepertinya mampu mendongkrak performa sebuah tim.
Paska kepergian 1437, Armel pun didatangkan dari Team Admiral yang mengalami masalah internal dengan DeMon. Namun kehadirannya pada 30 Januari 2018 kembali mengundang pertanyaan mengenai sejauh mana dia akan membawa kontribusi.
Performa mereka pun terbilang tidak seimbang, terlihat dari total 7 kualifikasi LAN, mereka hanya berhasil lolos ke 2 ajang terakhir. Tetapi bila kalian jeli melihat poinnya, maka di sini kalian akan tercerahkan dengan fakta menarik dari TNC Predator di bawah ini.
5 ajang kualifikasi belum dapat diamankan oleh TNC Predator, namun seiring berjalannya waktu TNC Predator sukses menyabet 2 babak kualifikasi tersisa. Yaitu ajang MDL Changsha Major dan China Dota2 Supermajor.
2 ajang major terakhir sebelum penutupan musim Dota Pro Circuit berhasil diamankan oleh TNC Predator. Yang berarti dengan seiringnya waktu hingga saat ini tim dengan roster Filipina tersebut telah menunjukan kecocokan bermain.
Seperti yang kita tahu bahwa pemain bukan merupakan aspek utama di level internasional, melihat semua pemain telah memenuhi standar.
Namun strategi dan keakraban antara roster juga menjadi aspek penting, bila gagal mungkin akan bernasib sama dengan Na’Vi (maafkan saya Na’Vi fanboy, wkwk)
Meskipun di ajang China Dota2 Supermajor dan MDL Changsha Major tim tersebut hanya mampu menempati posisi 7-8th, setidaknya TNC Predator sukses masuk ke babak playoff. Selain karena lawan tingkat dunia seperti PSG.LGD dan OpTic Gaming, TNC Predator juga baru menemukan keselarasan tim.
Torehan yang kurang memuaskan ini pun tidak menjadi hambatan untuk TNC Predator untuk terus berkembang.
Bahkan babak kualifikasi TI8 berhasil diamankan oleh armada Raven dan kawan-kawan lewat pertandingan yang sengit melawan TNC Tigers.
Mungkin kalian tidak akan lupa, terlebih penggiat esports Dota 2 asal Indonesia mengingat kehadiran Xepher dan inYourdreaM di tim tersebut. Angka 3-2 memastikan tiket untuk TNC Predator ke ajang akbar di Vancouver, Kanada tersebut.
Andil Kuku dalam Memaksimalkan Potensi Pemain TNC
Kuku menjadi pemain yang perlu diawasi pada ajang tersebut, terlebih ketika melawan TNC Predator. Mantan pemain core ini kembali mengisi posisi Support setelah kepergian 1437 dari bangku pemain.
Dengan mengemban title kapten tim, Kuku diproyeksikan sebagai inisiator dan orang di balik layar bagi tim TNC Predator. Lantas, sejauh mana kita dapat menilai strategi TNC Predator menjelang ajang akbar tersebut.
Tak perlu membaca keseluruhan ban dan pick karena Dota 2 sudah menerapkan sistem patch setiap 2 minggu. Mari berfokus pada torehan 3 bulan terakhir sebelum ajang The International 8.
The International 8 menghadirkan patch 7.19 yang menerapkan hero pool yang luas. Di ajang China Dota2 Supermajor, TNC Predator menunjukan fokus terhadap banned kepada hero Support.
Berbeda dengan kita yang main di pub match lalu banned setiap hero Carry, TNC Predator mengambil inisiatif untuk melakukan hal sebaliknya.
Hero Support seperti Io, Warlock, Chen dan Bane masuk sebagai jajaran hero yang paling banyak di-banned oleh TNC Predator.
Lalu bagaimana menurut sudut pandang musuh TNC Predator? Rupanya Tims menjadi fokus musuh untuk mengalahkan TNC Predator.
Jajaran hero Roaming Support seperti Night Stalker, Nyx Assasin, Naga Siren, Io, Sand King menjadi langganan banned.
Faktanya adalah Tims merupakan pemain yang pandai menggunakan Naga Siren. Juga menjadi salah satu penyebab gagalnya TNC Tigers lolos ke ajang akbar Dota 2, The International 8 tersebut.
Dengan torehan 22 assist dan farming yang cukup, Naga Siren menjelma menjadi sosok core keempat bagi tim TNC Predator.
Hasil ini pun membuat beberapa kesimpulan mengenai strategi Kuku untuk mengurangi penggunaan hero Support yang menyusahkan.
Tapi pada dasarnya semua kemenangan akan bergantung dari mereka yang menentukan META pertandingan terlebih dahulu. Maka dari itu, drafting hero bukanlah sesuatu yang sepele dan harus dipikirkan dengan matang.
Potensi kekuatan Filipina ditambah tangan dingin seorang 1437 di bangku pelatih rasanya sudah cukup bagi TNC Predator untuk mendobrak tim-tim lawan. Mampukah tagar #PinoyPride atau #SEAPride menjadi kenyataan?
Discussion about this post