Setelah hari-hari yang penuh pertandingan tak terduga dan keributan yang terjadi pasca pertandingan, akhirnya StarLadder Berlin Major tahun 2019 mencapai babak akhirnya dengan mempertemukan raja dari Denmark, Astralis dan tim asal Kazakhstan, AVANGAR.
Tidak ada yang spesial dari Astralis selain fakta bahwa mereka menumbangkan Team Liquid yang notabene sedang on fire dalam beberapa turnamen terakhir. Tetapi kehadiran AVANGAR di panggung penutupan adalah sebuah kejutan yang tidak terpikirkan.
Dihadang oleh tim besar seperti Team Vitality dan G2 Esports mereka tidak goyah, bahkan AVANGAR mampu menundukkan tim tersebut yang kelasnya jauh lebih tinggi dibandingkan mereka.
Namun, mimpi mereka untuk memenangkan StarLadder Berlin Major sebagai tim underdog yang tidak bisa dianggap remeh harus ditutup oleh Astralis di babak final dengan pertandingan dalam 2 map saja.
Pertempuran pertama kedua tim terjadi di Inferno, dalam map pertama ini Astralis berhasil membaca gerak-gerik AVANGAR yang berbuah pada kemenangan mudah dengan skor 12-3 pada babak pertama hingga kemudian pertandingan diakhiri saat Astralis mencapai 16 poin sedangkan AVANGAR hanya mendapat 6 poin.
Pertandingan kedua menjadikan Dust II sebagai arena. Di sini Astralis kembali mengukuhkan status mereka sebagai salah satu atau bahkan tim CS:GO terbaik yang pernah ada. AVANGAR sempat mendapat kemenangan di ronde pistol namun gagal mempertahankan momentum tersebut untuk membalikkan keadaan melawan Astralis, akhirnya pasukan asal Denmark memanfaatkan kesempatan yang ada untuk kembali menginjak AVANGAR dan mengakhiri pertandingan dengan skor 16-5.
Pertandingan tersebut menjadi kemenangan terakhir Astralis dalam pagelaran StarLadder Berlin Major 2019 sekaligus piala major berturut-turut ketiga mereka
Dengan tumbangnya Team Liquid lebih awal dalam turnamen, apakah ini pertanda Astralis akan kembali bertengger di puncak klasemen tim CS:GO terbaik dalam sejarah?
Discussion about this post