Kian hari nama Teamfight Tactics makin membesar, apa yang awalnya hanya menjadi percobaan Riot Games untuk membuat game auto battler dan direncanakan hanya eksis sementara akhirnya resmi menjadi gamemode permanen berkat banyaknya respon positif dari berbagai lapisan pemain League of Legends.
Kebesaran Teamfight Tactics dan kecenderungan Riot Games untuk memberikan dukungan luar biasa untuk perkembangan esports game mereka berhasil menghasut tim-tim peserta LCS untuk memulai langkah awal dalam esports game yang juga disebut TFT ini.
Awalnya hanya satu tim yaitu Team Liquid, kemudian disusul oleh TSM, kali ini ada satu tim lagi yang mengumumkan roster TFT mereka yakni Cloud9.
Sama seperti TSM, Cloud9 juga merekrut 2 pemain secara langsung yaitu Khalif “Khroen” Hasim dari Amerika Serikat dan Juan “Jschritte” Freitas dari Brazil.
Nama kedua pemain tersebut sangat asing di telinga kita namun sebenarnya salah satu dari mereka pernah bermain di panggung besar Heroes of The Storm Global Championship (HGC) sebelum kancah kompetitif game itu resmi mati.
Dikutip dari Dot Esports, Khroen merupakan peserta babak final HGC tahun lalu, namun setelah timnya tereliminasi ia memutuskan untuk pensiun dari kancah kompetitif. Saat bergabung dengan Cloud9 sebagai anggota dari roster TFT, Khroen menyatakan bahwa setelah HGC tiada ia memiliki rasa takut jika tidak bisa kembali berkompetisi, namun tawaran dari Cloud9 datang kurang dari setahun, memberikan ia kesempatan kedua untuk bergelut dalam esports.
Kemudia ada Jschritte, pemuda yang satu ini meraup kesuksesan luar biasa di Brazil. Ia memenangkan berbagai turnamen Heroes of the Storm di negara asalnya hingga menjadi satu-satunya pemain yang hijrah ke Amerika Serikat, sayangnya kesuksesan di Brazil tidak sama dengan kesuksesan di Amerika Serikat. Jschritte gagal masuk ke HGC 2018 dan akhirnya esports game tersebut resmi mati.
Discussion about this post