Mungkin tidak akan ada yang menyangka bahwa tim sekelas Virtus.pro yang tampil dominan di beberapa tahun yang lalu memutuskan hiatus. Yup, keputusan ini sontak mengejutkan beberapa pihak, apalagi pecinta CS:GO di dunia.
Lantas, kehadiran ini menghadirkan beberapa spekulasi menarik, salah satunya dengan isu kepergian NEO dan pashaBiceps dari susunan tim.
Pada Senin (24/12) tepatnya jam 11 malam terjadi pengumuman yang dihadirkan oleh manajemen Virtus.pro. Apa lagi kalau bukan jajaran roster baru yang hadir dengan harapan yang lebih besar.
https://www.revivaltv.id/counter-strike/mibr-team-liquid-roster/
Susunan tim ini membawa warna baru dan rasa baru ke susunan tim, apalagi setelah kebersamaan eks-Golden Five selama lebih dari 5 tahun. Berikut jajaran pemain CS:GO dari Virtus.pro:
- Michał “MICHU” Müller
- Michał “snatchie” Rudzki
- Paweł “byali” Bieliński
- Janusz “Snax” Pogorzelski
- Mateusz “TOAO” Zawistowski (kapten)
- Jakub “kuben” Gurczynski (pelatih)
Sirnanya Roster Era Golden Five
Tentu kehadiran ini dapat menghadirkan kesimpulan sederhana dengan kehilangan dua pemain ikonik Virtus.pro. Yup, mereka hadir tanpa dua pemain ikoniknya, yaitu Filip “NEO” Kubski dan Jarosław “pashaBiceps” Jarząbkowski.
Dua pemain ini memang memberikan warna yang baru dengan tiga pemain yang lainnya yang kerap dikenal dengan era Golden Five.
Namun paska ditinggal Wiktor “TaZ” Wojtas, Virtus.pro memang sudah menghadirkan sinyal buruk dari performanya.
Terus mengalami penurunan performa, Virtus.pro hanya mampu meraih dua posisi runner-up di tahun 2018 yaitu V4 Future Sports Festival dan CS:GO Asia Championships 2018.
Selain kepergian dua pemain, ternyata Virtus.pro juga menghadirkan dua pemain lainnya. Sang pemain era Golden Five, Snax dan byali yang sempat keluar dari susunan pemain.
BACA JUGA: BIG Resmi Boyong XANTARES Guna Geser Posisi Nex, Langkah Tepat?
Kehadiran ini membawa komentar dari General Manager Virtus.pro, Roman Dvoryankin. Dilansir dari laman HLTV, dia mengatakan sedikit kecewa tidak melakukan perubahan lebih cepat.
“Saya menyesal tidak membuat perubahan lebih cepat, terpaku dengan kesuksesan masa lalu,” ucap Dvoryankin di laman HLTV.
“Beberapa hal mungkin berbeda bila saya lebih proaktif. Pemain harus lebih berkembang dan Kuben bukan orang yang harus disalahkan (atas kekalahan yang diperbuat),” tambah Roman.
Tentu perubahan ini membawa beban baru, namun kehadiran dua mantan pemain AGO Esports, TOAO dan snatchie seharusnya membawa kemampuan yang baru.
Discussion about this post