Tidak semua tim esports Indonesia bisa merasakan bertanding secara langsung di luar negeri dan dihadiri oleh tim dari seluruh dunia. Beberapa waktu lalu, tim CS:GO Indonesia bisa berkesempatan bertanding di turnamen luar negeri yaitu WESG 2017 dan WCA 2017 yang keduanya merupakan turnamen internasional dan sama-sama diadakan di Cina.
Untuk WESG 2017, Recca Esports berhasil lolos ke kualifikasi Asia Pasifik setelah berhasil menjadi juara untuk kualfikasi Indonesia. Mereka berhasil meraih peringkat 5-8 dan berhak lolos ke main event yang mempertemukan 31 tim dari seluruh dunia. Saat itu mereka berhasil meraih peringkat 13-16 di turnamen tersebut.
Sedangkan WCA 2017, mereka mendapat direct invite setelah menjadi tim pengganti dari region Asia Pasifik. Namun mereka harus puas berada di peringkat terakhir di group stage yang saat itu ada Quantum Bellator Fire dan VG.Flash Gaming.
Untuk itu kami menanyakan langsung ke ingame leader dan kapten untuk Recca Esports yaitu Baskoro “roseau” Dwi Putra untuk menceritakan pengalamannya di dua turnamen tersebut dan juga pendapatnya mengenai kondisi CS:GO Indonesia saat ini.
Tentu, ia dan tim senang bisa bertemu dengan tim luar dan tentunya membuat mereka lebih percaya diri. “Karena kesempatan lawan tim dari Eropa itu jarang banget” katanya. Saat di WESG, Recca Esports sempat menang dari EnVyUs di map kedua dengan skor 16-13 setelah sebelumnya harus kalah tipis di map pertama dengan skor 13-16.
“Kemenangan tersebut menjadi tolak ukur kalau sebenarnya bukan hal yang mustahil buat menang melawan top team” tambahnya.
Saat ditanya momen paling berkesan menurutnya saat melawan Quantum Bellator Fire di WCA 2017 yang merupakan tim yang berhasil lolos ke ELEAGUE Major: Boston. Saat itu mereka kalah dengan skor tipis, 16-19 di map pertama.
Sedangkan untuk WESG, mereka tidak hanya melawan EnvyUs namun juga berkesempatan menghadapi Space Soldiers yang menjadi juara kedua di turnamen ini. Meski kalah jauh saat melawan tim asal Turki ini, roseau mengaku menjadikan ini sebagai pelajaran dan sudah merasakan melawan melawan mereka.
Ia juga mengaku bangga akan pencapaian mantan rekan setimnya yaitu Hansel “BnTeT” Ferdinand dan Kevin “xccurate” Susanto yang saat ini menjadi pemain TyLoo yang menurutnya memang jago secara individual dan team play.
“Mereka berhasil lolos semifinal IEM Sydney itu hebat banget karena belum ada tim Asia yang bisa sampai sejauh itu apalagi ada dua pemain Indonesia” katanya.
Ia mengaku pernah ditawari bermain di luar negeri namun ia menolak karena ia masih terikat kontrak dengan Recca Esports “Gua lebih pengen di tim yang benar-benar Indonesia kalau bisa haha” katanya.
Beberapa waktu lalu tim CS:GO Indonesia seperti XCN berhasil lolos ke Zotac Cup Premier dan BOOM.ID berhasil lolos ke kualifikasi DreamHack Marseille.
Ia mengaku banyaknya tim yang sudah menyediakan wadah untuk tim CS:GO seperti bootcamp dan fasilitas lain yang membuat tim bisa latihan dengan nyaman dan lebih fokus. “Bisa dibilang tim Indonesia sudah lebih merata jika dibandingkan dulu yang juaranya hanya itu-itu saja” katanya.
Sebelum menutup wawancara Roseau mengharapkan agar CS:GO Indonesia lebih dikenal dan bertambah lagi pemainnya. “Semoga banyak turnamen CS:GO di Indonesia terutama turnamen LAN” tambahnya.
Hari ini Recca Esports akan bertanding di kualifikasi ESL One Cologne Asia Pasifik melawan ArkAngel dari Filipina. Good luck untuk roseau dan kawan-kawan!
Discussion about this post