Di regionalnya, tentu tidak ada yang bisa menyaingi Virtus.pro. Permainan early game VP sangat kuat, dan hal itu menyebabkan mereka memiliki keunggulan untuk mendominasi di pertengahan permainan. Itulah sebabnya Virtus.pro tampak sangat konsisten.
Namun, ketika kita melihat performa Virtus.pro di The International, mereka cenderung lesu, seolah beruang kutub dari regional CIS ini ingin berhibernasi dan merelakan Aegis.
Pada tiga TI (TI5, TI7, dan TI8) terakhir yang dimainkan VP mereka selalu tampak kehabisan bahan bakar dengan selalu finis di peringkat 5-6 walaupun VP selalu digadang-gadangkan sebagai tim yang sangat kuat.
Tapi, berbeda lagi jika kita membicara musim Dota Pro Circuit (DPC) 2018-2019 di mana VP bisa dikatakan sebagai tim yang mendominasi.
BACA JUGA: Demi TI9, Ada Panda Di Logo Baru Virtus.pro!
Mereka memenangkan Kuala Lumpur Major untuk memulai musim, diikuti dengan menjadi runner-up pada 2 major berikutnya. Selain itu, VP berhasil menduduki peringkat 3 di major penutup DPC 2018-2019.
Tentu sobat Revival pasti setuju bahwa VP akan menjadi tim favorit untuk bisa mengangkat Aegis. Namun fakta mengatakan bahwa beruang kutub dari CIS ini seolah ingin berhibernasi ditengah-tengah jalannya TI sehingga konsisten finis di peringkat 5-6.
Sepanjang tahun ini kita telah melihat mereka menghancurkan tim saingan mereka dan terlihat VP berada di dataran eksistensi bersamaTeam Secret.
Bahkan melawan Team Secret, Virtus Pro telah berhasil memenangkan seri bo3, mengingat fakta bahwa saingan mereka yang lain, yaitu Team Liquid tidak bisa menyamai rekor VP di musim DPC 2018-2019.
Dengan serangkaian rentetan positif selama DPC 2018-2019, kini beruang kutub harus bangun dari hibernasi dan tampil buas di The International 2019.
Berikut roster Virtus.pro di The International 2019:
- Roman “RAMZES666” Kushnarev
- Vladimir “No[o]ne” Minenko
- Pavel “9pasha” Khvastunov
- Vladimir “RodjER” Nikogosyan
- Alexei “Solo” Berezin
Jika Virtus.pro berhasil mendapatkan trofi Aegis, berarti itu kali kedua wilayah CIS mendatangkan trofi Aegis setelah sebelumnya Na’Vi pada The International 2011 membawa pulang Aegis ke CIS.
Bagaiamana pendapat sobat Revival? apakan sang beruang kutub akan bangun dari hibernasi dan menjuarai The International 2019, ataukah kembali berhibernasi ditengah perjalanan menuju Aegis?
Discussion about this post