Team Secret menjadi salah satu tim yang di favoritkan untuk menjuarai The International 2019. Namun, bayang-bayang kegagalan selalu menghampiri Puppey di TI.
Sungguh mengherankan bahwa Team Secret tidak memiliki lebih banyak kesuksesan di The International jika sobat Revival melihat kembali daftar pemain mereka sebelumnya.
Berkat status Puppey di pro-scene, mereka selalu bisa mendapatkan pemain yang mereka inginkan, contohnya Arteezy, S4, dan n0tail hanyalah beberapa pemain yang telah mewakili organisasi selama bertahun-tahun.
Peluang terbaik mereka untuk memenangkan Aegis terjadi pada tahun 2015 di mana tim ini bisa dibilang mempunyai pemain terbaik di dunia di setiap posisinya. Tapi bukannya bermain grand final, mereka selesai di tengah-tengah perjalanan The International 2015.
Pada TI8, Puppey dan YapzOr menjadi duo support yang menakutkan, diikuti MidOne yang melakukan tugasnya di mid lane. Namun kembali lagi, Team Secret gagal ditengah perjalanan mereka.
Mudah untuk menyalahkan Ace dan FATA- untuk kegagalan tim di TI8 tetapi, pada kenyataannya, kelemahan nyata tim berasal dari gaya bermain mereka.
Team Secret terlalu berfokus pada mid laner mereka dan tidak terlalu memperdulikan safelane mereka. Sesuatu yang gagal dan ditolak untuk dilihat oleh Secret dan Puppey. Hingga musim ini.
Setelah menyaksikan final TI dari tribun, melihat Ana yang hampir sendirian membawa OG ke Aegis, Puppey pasti menyadari kesalahan dari caranya. Sementara sebagian besar pemain safelane sebelumnya pasti memiliki potensi membawa tim ke Aegis, Puppey tidak pernah memberi mereka kesempatan untuk melakukannya. Sudah waktunya untuk perubahan.
Musim Dota Pro Circuit 2018/2019 telah menjadi musim pertama dalam karir Puppey di mana ia memprioritaskan safelane di atas midlane. Dia membawa Nisha, pemain tingkat 2 dan menaruh semua harapan dipundaknya.
Sama seperti musim lalu, Team Secret mengawali tahun dengan kuat. Hanya dua bulan setelah menjemput Nisha dan Zai, tim ini mendapatkan peringkat kedua di Kuala Lumpur Major. Dalam dua bulan itu, Puppey tidak hanya mengintegrasikan dua pemain baru tetapi ia mengubah fondasi strategis tim.
BACA JUGA: RevivalTV Akhirnya Buat Grup Facebook, Kamu Sudah Join Belum?
Puppey memimpin mesin panasnya di seluruh dunia dan menaklukkan lawannya dengan kesuksesan yang jarang terlihat sebelumnya. Sama seperti Jenghis Khan, tidak masalah jika dia berperang melawan Timur atau Barat.
Berikut roster Team Secret untuk The International 2019:
- Michał “Nisha” Jankowski
- Yeik “MidOne” Nai Zheng
- Ludwig “zai” Wåhlberg
- Yazied “YapzOr” Jaradat
- Clement “Puppey” Ivanov
Namun, tidak peduli seberapa mengesankan musim DPC mereka, itu tidak ada artinya baginya jika tidak berakhir pada mereka mengangkat Aegis pada bulan Agustus.
Bagaimana pendapatnya sobat Revival? apakah Puppey bisa membawa timnya menuju kesuksesan dengan mengangkat Aegis? dan jika bisa, maka Puppey mencetak sejarah sebagai pemain yang mengangkat Aegis 2 kali!
Discussion about this post