Evil Geniuses adalah salah satu organisasi tertua esports yang bisa dikatakan sukses. Bahkan mereka sudah pernah menjuarai The International, pencapaian terbesar bagi seluruh organisasi esports dalam kancah Dota 2.
Jika kita membicarakan Evil Geniuses, maka kita pasti setuju bahwa mereka identik (atau lebih tepatnya terkena kutukan) dengan peringkat 3.
Bukan hanya pada turnamen resmi Valve selain The International, EG bahkan mendapatkan peringkat 3 sebanyak 3 kali selama keikutsertaannya pada 5 seri The International.
EG mendapatkan peringkat 3 pada The International 2014, The International 2016 dan The International 2018. Itu adalah pencapaian yang sangat mengejutkan dan menunjukkan tingkat konsistensi yang jarang kita saksikan di dunia Dota 2 sekaligus juga kutukan yang harus dihilangkan.
TI8 memang bisa dikatakan sukses untuk EG, oleh karena itu EG tetap mempertahankan roster mereka sepanjang musim Dota Pro Circuit (DPC) 2018-2019.
Uniknya, sejak TI8, roster EG ini hanya tersingkir oleh tiga tim, yaitu Team Liquid, Team Secret, dan Virtus.pro.
Tentuna, itu menggambarkan bahwa EG hanya bisa dikalahkan oleh tim terbaik dari yang terbaik. Sementara EG selalu tersingkir oleh tim-tim ini, itu tidak berarti mereka belum membuat kemajuan.
EG terbukti tampil stabil selama musim DPC 2018-2019, walaupun di akhir perjalanan, mereka tergelincir cukup awal. Namun, EG mampu menunjukan bahwa roster mereka saat ini memang perlu ditakuti.
BACA JUGA: [Spesial TI9] 5 Tim Dota 2 yang Paling Banyak Mengikuti Gelaran The International
Berikut roster Evil Geniuses untuk The International 2019:
- Artour “Arteezy” Babaev
- Syed Sumail “Sumail” Hassan
- Gustav “s4” Magnusson
- Andreas Franck “Cr1t-” Nielsen
- Tal “Fly” Aizik
EG tentu akan selalu lapar akan prestasi. Mereka tidak akan bermain di The International 2019 untuk peringkat 3. Mereka akan mencoba untuk mencetak sejarah sebagai organisasi esports (tim Dota 2) yang menjuarai The International 2 kali.
Discussion about this post