Berdasarkan hasil voting yang dibuka oleh Riot Games pada bulan Mei lalu, Volibear dan Fiddlesticks memperoleh hasil suara yang imbang dari seluruh region. Keadaan imbang ini membuat Riot Games memutuskan untuk memberikan rework kepada dua champion tersebut. Berikut adalah hasil perolehan suara dari seluruh region.
Tak hanya memberikan Volibear dan Fiddlesticks rework, Riot Games juga mempertimbangkan rework untuk Shyvana setelah rework Volibear dan Fiddlesticks dirilis.
Setelah mengumpulkan seluruh suara dan memutuskan hasil, desainer champion Riot Games sudah mulai melakukan brainstorming untuk menemukan seperti apa konsep rework yang cocok untuk kedua champion ini. Desainer-desainer champion sepakat untuk memunculkan tematik dan berpegang pada lore masing-masing.
Pada hari ini, Riot Games mengumumkan progress pengerjaan rework kedua champion ini. Sejauh ini, para desainer sudah tahu direksi apa yang ingin mereka ikuti untuk Fiddlesticks. Art, gameplay, dan lore baru untuk Fiddlesticks sudah ditentukan dan saat ini sudah mulai memasuki tahap produksi awal.
Riot Games ingin memfokuskan identitas yang dimiliki oleh Fiddlesticks saat ini yakni teamfight-ambush mage. Kit Fiddlesticks nanti akan dibangun disekitar Ultimate ikoniknya, Crowstorm. Fiddlesticks akan memiliki kemampuan untuk tersembunyi dari lawan dan memiliki cara untuk melakukan ambush/flank atau menipu lawannya. Jika Fiddlesticks berhasil melakukannya, Ia akan berada di posisi yang lebih kuat dari lawannya untuk menang.
Fiddlesticks kabarnya juga akan memiliki sebuah mekanik unik yang mampu memberikannya keuntungan baik diluar maupun didalam teamfight.
Dari segi lore tidak seperti champion lainnya yang terikat dengan sebuah faction atau region, Fiddlesticks sama sekali tidak terikat dengan apapun. Konsep lore Fiddlesticks adalah seorang individu yang memiliki berbagai mitos dan dongeng yang menyelimutinya dan melibatkan beberapa nama atau lokasi selama berabad-abad.
Berbeda dengan Fiddlesticks, Volibear sendiri masih belum memasuki tahap produksi awal karena para desainer masih belum sepakat dengan desain dan direksi yang tepat untuk beruang Freljord ini. Para desainer masih membutuhkan sedikit waktu sebelum memastikan arah mana yang akan mereka ambil saat mendesain Volibear.
Salah satu konsep yang ingin ditempuh adalah “Menolak untuk dihentikan”, dimana Volibear nanti akan mengubah segala bentuk Crowd Control (CC) yang mengarah kepadanya menjadi self-slow yang akan scaling berdasarkan kekuatan CC tersebut. Tantangan dari ide konsep tersebut adalah menentukan aturan dan interaksi yang spesifik supaya tetap balance.
Salah satu tantangan yang ditemui oleh desainer saat akan menentukan lore adalah bagaimana menyatukan konsep Volibear rework dengan lore Volibear yang ada saat ini. Seperti yang kita ketahui, Volibear memiliki ketenangan yang menunjukkan wibawanya sebagai pemimpin Ursine. Namun Ia juga seorang dewa Freljord yang ganas dan seekor beruang yang mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan kekuatan petir.
Volibear juga memiliki filosofi yang berbeda dengan Ornn. Ornn menciptakan senjata untuk manusia namun menolak untuk terlibat dengan segala urusan manusia. Volibear tidak menciptakan, tapi Ia justru menghancurkan dan terlibat dalam peperangan yang terjadi.
Para desainer mencoba mengeksplorasi relasi Volibear dengan alam dan manusia. Apakah kekuatannya datang dari manusia yang memujanya, atau justru dari alam itu sendiri? eksplorasi ini berguna untuk mewujudkan salah satu konsep Volibear yang akan menjadi representasi alam dan sihir.
Cukup menarik melihat seperti apa konsep dan bagaimana progress rework kedua champion ini. Jika Riot Games sudah mulai fokus mengerjakan kedua champion ini, apakah mungkin rework Pantheon yang dijadwalkan akan rilis setelah Qiyana sudah semakin dekat?
Discussion about this post