Game MOBA yang marak digandrungi pemain Indonesia, Dota 2 telah melakukan salah satu update terbarunya. Medal Dota 2 menjadi fokus utama dalam patch ini di mana Valve yang sudah menetapkan sistem pengganti MMR (Match Making Ratio) tersebut sejak awal tahun 2018 lalu.
[Exclusive Interview] Cerita Maurice “KheZu” Gutmann Tentang Pengalaman, TI8, dan Tim Impiannya
Meskipun sempat ditolak beberapa pihak terkait sistem yang cenderung identik dengan pesaingnya, League of Legends (LoL), nyatanya Dota 2 mampu menunjukan ciri khasnya tersendiri dalam logo-logo di sistem medal tersebut.
Sistem medal ini mengharuskan para pemain melakukan reset medal Dota 2 mereka setiap 6 bulan sekali. Hal ini tentu untuk mengatur beberapa pemain yang mengalami stagnasi di ranked match dan membangun sistem match making yang baik.
BACA JUGA: [Exclusive Interview] Cerita Maurice “KheZu” Gutmann Tentang Pengalaman, TI8, dan Tim Impiannya
Pembaharuan ini meliputi penambahan medal Immortal bagi top 100 leaderboard di masing-masing regionalnya dan penghitungan medal yang dimulai dari bintang 1-5.
Pada sistem medal sebelumnya, Valve menerapkan perhitungan progress medal berupa bintang 0-5 yang dianggap kurang cocok dengan ekosistem Dota 2.
Update ini juga menandai ranked season terbaru hingga reset berikutnya pada bulan Desember 2018 mendatang. Lantas, RevivalTV menggali opini salah satu pro player asal BOOM ID, Dolly “SaintDeLucaz” Van Pello mengenai kehadiran medal Immortal di update terbaru ini.
Pemain yang mengisi posisi Offlaner itu mengatakan, “efeknya range untuk masuk ke rank Divine jadi lebih diperkecil.”
Medal Dota 2 sebelumnya memang menggunakan rank Divine untuk top 100 leaderboard dengan aksen berwarna merah dan biru di beberapa bagian logo.
SaintDeLucaz juga mengutarakan opininya mengenai medal yang reset setiap 6 bulan, “menurut gue ini yang paling menguntungkan bagi pendatang baru karena bisa nyusul MMR-MMR yang udah tinggi di season sebelumnya .
Jadi ini merupakan kesempatan bagi para pendatang baru untuk unjuk gigi,” ujar punggawa BOOM ID tersebut.
MMR merupakan patokan rank yang digunakan sebelum awal tahun 2018, namun beberapa pihak sempat menentang sistem medal tersebut. Lantas, apakah SaintDeLucaz lebih memilih sistem MMR atau medal?
“Kalau pendapat gue sebenarnya biasa aja (netral), sistemnya tetap sama dibandingkan waktu belum ada medal yang masih menggunakan average MMR.
Jadi ya medal=MMR, tapi ditambahin gambar (medal) doang sih biar sedikit menghibur, haha,” ucap Dolly di sesi wawancara.
Jadi, apakah kalian salah satu pemain yang menuggu kedatangan ini? Mungkin ini saat yang tepat untuk kalian melepas title Herald maupun Archon dari akun Dota 2 kalian. Yang jelas kemampuan tidak akan membohongi hasil, namun berbeda ceritanya kalau itu akun dijoki, wkwk.
Discussion about this post