Kebijakan pemerintahan Tiongkok yang ingin membatasi jumlah game dan jumlah waktu bermain game berimbas pada 2 perusahaan game terbesar di sana. Saham Tencent dan NetEase anjlok lebih dari 5%.
Bahkan, Serkan Toto, founder dari Kantan Games Inc (perusahaan konsultan game yang berbasis di Tokyo) mengatakan kepada Bloomberg, “Yang mengkhawatirkan dari Tiongkok adalah kebijakan tersebut nampaknya bukan hanya sementara namun bagian dari serangkaian momentum. Pemerintahan di sana sepertinya bersikeras untuk memberikan pesan kepada para orang tua bahwa mereka setuju jika game itu memang jahat dan harus dibatasi.”
Pemerintahan Cina memang bahkan telah menghentikan persetujuan ijin game baru sejak bulan Maret lalu. Tencent, yang merupakan raksasa industri game dunia, bahkan kesulitan mendapatkan ijin untuk memasukkan Fortnite ke Tiongkok.
Artikel Terkait: [Esports Industry] Industri Esports Global akan Mencapai US$905 Juta di 2018
“Kebijakan baru akan menghambat pertumbuhan industri game, semakin menambah kebimbangan tentang proses ijin rilis game,” ujar Alicia Yap, seorang analis dari Citigroup, di sebuah laporan. Namun dia menambahkan, perusahaan gaming besar seperti Tencent dan Netease yang sebelumnya telah dipaksa menerapkan aturan pembatasan waktu bermain seharusnya tidak kena imbasnya.
Tiongkok sendiri memang telah memiliki proses perijinan game yang paling merepotkan dibandingkan dengan pasar besar lainnya, karena juga terkait dengan kebijakan pembatasan soal televisi, koran, dan internet.
Artikel Terkait: [Editor-in-Chief Piece] Fanatisme yang Dibutuhkan Esports Indonesia?
Bahkan sebelum ini, media milik pemerintah Tiongkok telah kerap kali mengkritik Tencent dan kawan-kawannya karena dianggap memupuk kecanduan game. Setelah itu, pemerintahan sana berhenti memberikan perijinan untuk rilis game-game baru sebagai salah satu dampak restrukturisasi kementrian.
Saham Netease turun 7,2 persen di New York. Saham para pembuat game juga anjlok di Jepang karena tergantung dengan Tiongkok yang menjadi pusat pendapatan. Capcom Co. juga turun 7,5% sedangkan Nexon Co. turun 5,1%.
Menurut situs resmi Kementrian Pendidikan Tiongkok, langkah yang diambil pemerintah soal game ditujukan untuk mengurangi penyakit myopia (rabun jauh).
“Para orang tua harus membatasi penggunaan perangkat elektronik saat mereka sedang bersama anak-anaknya,” kata para pengambil kebijakan. “Penggunaan perangkat elektronik di luar kebutuhan edukatif tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh lebih dari satu jam per hari.”
Discussion about this post