Perkembangan tim selama belum memiliki performa yang baik memang sangat lumrah terjadinya perubahan susunan pemain, seperti yang dialami Virtus.pro. Tim satu ini sebenarnya tidak benar-benar bubar, melainkan dirotasi sedemikian rupa. Salah satu mantan pemain VP, No[o]ne memberikan alasan penting di balik bubarnya tim tersebut.
Sebelumnya Virtus.pro memiliki roster inti yang sangat ikonik di ranah Dota 2, yaitu Solo, Pasha, No[o]ne, Ramzes, RodjER, dan Lil. Era mereka memang sangat dominan, bahkan sempat memborong piala major 3x berturut-turut pada masa keemasan.
Lantas, tim itu kini hanya jadi cerita mengingat manajemen Virtus.pro memutuskan untuk melepas semua roster inti. Alhasil, Virtus.pro Prodigy yang diproyeksikan sebagai tim pelapis bisa tampil lebih baik dibandingkan tim inti yang pada kala itu diperkuat Resolut1on dan kawan-kawan.
Punggawa dan pemain muda seperti epileptick1d dan kawan-kawan memulai era baru di bawah nama tim inti yaitu Virtus.pro.
Alhasil, beberapa mantan pemain VP harus hengkang dan mencari jalan kariernya masing-masing, termasuk mantan midlaner VP yaitu Vladimir “No[o]ne” Minenko. Pemain asal Ukraina tersebut memberikan pernyataan melalui portal berita CIS yaitu Cybersports mengenai alasan bubarnya tim Virtus.pro.
“Saya tidak yakin ada masalah yang besar, karena kami memiliki hasil yang sangat baik untuk setahun belakangan. Kami menempati posisi 2 besar di segala turnamen kecuali OMEGA League. Tidak ada masalah yang besar. Saya hanya tidak yakin bahwa para pemain dan manajemen memiliki visi yang sama, masalahnya adalah chemistry tim,”
Vladimir “No[o]ne” Minenko
Kini No[o]ne bermain dengan tim Just Error yang mengharuskannya merubah posisi permainan yang semula menjadi seorang midlane kini di posisi offlane. Langkah ini mengingatkan dengan posisi Ramzes yang menjadi seorang offlane di Evil Geniuses sebelum akhirnya berpisah.
BACA JUGA: XCN Gaming Resmi Tunjuk Listy Chan Sebagai Brand Ambassador
Meski diisi pemain bintang, Just Error juga belum mampu menunjukkan permainan yang memuaskan. Mantan punggawa VP mendominasi susunan tim tersebut ditambah SumaiL yang baru saja hengkang dari OG Esports.
Sejauh ini belum ada hal spesial yang terlihat dari performa Just Error, bahkan pada turnamen EPIC League mereka harus puas menempati posisi 8. Justru tim VP.Prodigy yang menggeser No[o]ne dan kawan-kawan kokoh di puncak klasemen.
Memang terlihat bahwa permainan Virtus.pro sangat dominan di beberapa turnamen terakhir, bahkan mampu mengalahkan Team Nigma, Team Secret, OG, Alliance, dan lain sebagainya.
Dominasi yang bagus ini menjadi tamparan bagi para fans setia Solo dan kawan-kawan bahwa keputusan manajemen tepat untuk menggeser mereka, setidaknya hingga saat ini.
Meski demikian masih jauh untuk membayangkan kesuksesan roster Virtus.pro yang sekarang mengingat Solo dan kawan-kawan memiliki rentetan prestasi yang bagus, apalagi turnamen sekelas major.
Ikuti lini masa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.
Discussion about this post