Seperti yang kita ketahui, Amerika Serikat selalu bersitegang dan terlibat konflik dengan beberapa negara di wilayah Timur Tengah seperti Iran dan Suriah selama bertahun-tahun.
Konflik tersebut seolah-olah sudah menjadi konflik abadi yang mungkin tidak akan pernah selesai. Berbagai ancaman perang sering sekali terdengar dari konflik tersebut.
Kondisi ini sudah pasti tidak akan membuat siapapun merasa nyaman, khususnya bagi penduduk di negara-negara tersebut yang gemar bermain game seperti League of Legends.
Mulai hari ini, pemain League of Legends dari kedua negara tersebut tidak bisa lagi memainkan League of Legends sampai konflik antar negara mereda.
Masalah ini pertama kali dilaporkan di Reddit. Redditor dengan username u/infest melaporkan bahwa pemain League dari Iran tidak bisa mengakses League of Legends.
Saat mereka masuk ke client, mereka akan disambut dengan pesan yang menyatakan bahwa pemain dari negara Iran tidak bisa mengakses League of Legends dikarenakan hukum dan regulasi yang ditetapkan Amerika Serikat.
Rupanya, masalah pembatasan ini tidak dialami oleh Iran saja. Beberapa pemain yang berasal dari Suriah juga melaporkan hal serupa.
Pemain League of Legends dari wilayah Timur Tengah umumnya bermain di server EU West dan Turki yang merupakan server terdekat.
Larangan ini bersifat global sehingga pemain dari kedua negara tersebut tidak bisa bermain di server manapun. Mau tak mau mereka harus bermain menggunakan VPN, meskipun ancaman ping besar akan menanti.
Larangan ini jelas merupakan kabar buruk bagi gamers yang berada di wilayah yang berkonflik dengan Amerika Serikat. Banyak yang mengkhawatirkan beberapa video game lainnya akan mengikuti langkah yang sama.
Discussion about this post