Tidak bisa diragukan bahwa ranah olahraga elektronik (esports) telah merambah ke berbagai kalangan di Indonesia. Ranah esports telah jauh berkembang dari tahun ke tahun.
Hingga pada 29 April 2019, esports di Indonesia melangkah ke babak baru dengan hadirnya Esports Ability Indonesia.
Komunitas ini pertama kali diumumkan pada 29 April 2019 melalui akun pribadi pendirinya, Shena Septiani. Melalui komunitas ini, teman-teman disabilitas mendapat wadah untuk berinteraksi satu sama lain, serta tentunya menjadi komunitas esports itu sendiri.
Selama 1 bulan pendiriannya, mereka telah mengikuti maupun menyelenggarakan beberapa gelaran bersama. Salah satunya kumpul bareng sambil mengikuti turnamen di PUBG Mobile.
Hasilnya? tidak kalah dengan para pemain biasanya. Kekurangan mereka pun tidak menjadi batu halangan untuk berkumpul dan bermain bersama.
“Hari ini 3 TIM Tuli Indonesia turun ke turnamen PUBG. Menang atau kalah tidak masalah, kami mengutamakan pengalaman dan sportivitas,” ungkap Shena pada bulan Maret silam.
Apresiasi atas pendirian komunitas ini tidak hanya datang dari komunitas esports itu sendiri. Mereka juga mendapat apresiasi dari perusahaan produsen smartphone terkemuka Nokia. Mereka diundang dalam peluncuran smartphone terbarunya.
“.. Kami merasa senang karena teman Disabilitas dilibatkan dalam industri digital.”
Kami pun mendapat kesempatan spesial untuk berbincang-bincang dengan pendiri Esports Ability Indonesia langsung, yaitu Shena Septiani.
Ia juga berbagi kisah awal pendirian EAI yang terbentuk secara tidak sengaja. Hal inilah yang menjadi kunci keharmonisan EAI yang bahkan telah terbentuk sebelum menjadi sebuah komunitas.
“Pertama kali sering nongkrong sama teman-teman disabilitas dan suka main bareng PUBG Mobile, lama kelamaan jadi terbentuk komunitas kecil.”
Bagi yang belum tahu programnya, mereka mengadakan turnamen rutin sesama difabel. Mereka juga menunjukkan keseriusannya dengan menghadirkan pelatihan, sparing, dan sharing session.
Misi utama mereka dengan program tersebut di Esports Ability Indonesia diungkapkan sendiri oleh perempuan kelahiran Bekasi ini untuk mengkondisikan ranah esports yang dapat dinikmati oleh segala kalangan.
“Menciptakan ekosistem esports dan industri digital yang inklusif untuk semua orang.” jelasnya.
Namun saat ditanya tantangan terberatnya, saya cukup kaget bahwa Shena tidak menitikberatkan kepada tekanan dari luar. Ia mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya datang dari dalam komunitas itu sendiri.
“Tantangan datang dari teman-teman disabilitas yang tidak mau ikut turnamen di tempat (LAN) karena malu atau pesimis. Merasa kalau teman yang non-disabilitas lebih jago,” ungkapnya.
BACA JUGA: Akun Mobile Legends Bocah Filipina Di-banned 30 Tahun, Apa Penyebabnya?
Namun, inilah yang sedang gencar dilakukan melalui program yang ada di Esports Ability Indonesia. Menjadi wadah bagi para pemain disabilitas dalam “gain confident” dari sesama anggotanya.
“Cara menghadapinya ya dengan membuktikan bahwa dengan keinginan dan usaha, semua orang bisa melakukan apapun. Yang penting itu ada akses, dan akses itu yang kami sediakan,” ujar Shena.
Dalam wawancara eksklusif RevivalTV
Untuk semua kalangan pecinta esports, dapat berkontribusi dalam kelangsungan komunitas Esports Ability Indonesia. “..bisa juga menjadi anggota, yang penting memiliki niat serius untuk belajar tentang dunia disabilitas.”
“Berkomunitas adalah usaha advokasi untuk menciptakan industri digital yang inklusif. Saya harap semakin banyak teman-teman yang menciptakan komunitas dengan visi dan misi yang positif.”
Pesan-pesan Shena untuk menutup perbincangan dengan RevivalTV.
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post