Setelah menjalani pertandingan selama sembilan minggu yang intensif dan sempat berpindah menjadi online karena faktor wabah, LEC Spring 2020 kini resmi memulai babak Playoffs pada minggu ini. Dari sepuluh tim peserta, ada enam tim yang memastikan diri akan berlaga di babak Playoffs nanti.
Keenam tim ini tidak hanya memperebutkan gelar juara Spring, namun mereka juga akan memperebutkan Championship Point yang akan berguna pada Summer Playoffs mendatang dan kesempatan membela LEC di ajang Mid-Season Invitational 2020 mendatang.
Siapa sajakah keenam tim peserta babak Playoffs?
1. G2 Esports
Di posisi pertama sudah pasti ditempati oleh G2 Esports. Dengan mempertahankan roster yang sama, tim ini berhasil mendominasi Eropa pada Spring tahun ini.
Satu-satunya perubahan yang dilakukan tim ini adalah pertukaran posisi antara Perkz dan Caps, dimana Perkz kembali ke Mid sementara Caps akan menjadi AD Carry. Meski bertukar posisi, keduanya mampu menunjukkan level permainan yang sangat apik.
Memang momen “inting” masih kerap terlihat, namun mereka tetap menunjukkan performa yang konsisten dan berhasil menempati puncak klasemen dengan catatan 15 kemenangan dan 3 kekalahan. Jankos dan Perkz bahkan sempat bersaing mendapatkan gelar Player of the Game.
Selain tampil dominan, G2 Esports juga sempat mempopulerkan beberapa pick “nyeleneh” di ranah kompetitif seperti Soraka Top dan Janna Top.
2. Fnatic
Berada di urutan kedua adalah rival abadi G2 Esports yakni Fnatic. Meski Fnatic memiliki kedudukan dan rekor head-to-head yang imbang dengan Origen, durasi permainan Fnatic yang lebih singkat membantu tim ini mengamankan posisi kedua di klasemen sementara.
Masuknya Selfmade sebagai Jungler baru dan Mithy sebagai pelatih baru pada Off-Season lalu membawa perubahan yang besar pada roster ini. SInergi tim dan komunikasi antar pemain menjadi jauh lebih baik serta mampu menunjukkan permainan early game yang lebih proaktif.
Sinergi Mid-Jungle antara Selfmade dan Nemesis yang sudah lama terbentuk sejak bermain di ERL juga menjadi penentu utama dalam setiap pertandingan. Mungkinkah pada tahun ini Fnatic bisa benar-benar menumbangkan G2 Esports?
3. Origen
Di posisi ketiga ditempati oleh Origen yang kalah unggul durasi permainan dibandingkan Fnatic meski dalam posisi imbang. Origen sendiri memang bukan termasuk tim yang gemar bermain cepat.
Dibandingkan dua tim teratas yang bisa bermain cepat, permainan Origen berpusat pada fase mid-late game. Namun hal tersebit berhasil ditutupi oleh permainan solid dan konsisten dari Alphari, Nukeduck, dan Upset sebagai carry.
Selain itu, Destiny sebagai Rookie yang didatangkan dari Australia juga tampil impresif dan bisa melebur dengan gaya permainan Origen. Permainannya tampak solid dan Ia berani menunjukkan permainan proaktif yang menjadi ciri khas LEC.
4. MAD Lions
MAD Lions datang sebagai pendatang baru LEC pada Spring ini dengan mengusung pemain-pemain muda dari ERL yang masih minim pengalaman. Meski belum memiliki banyak pengalaman, mereka tidak pantas dipandang sebelah mata.
Jika tim lawan meremehkan atau tidak siap menghadapi tim ini, maka bisa dipastikan tim tersebut akan diterkam oleh singa-singa muda ini. Sejumlah tim papan atas seperti G2 Esports, Fnatic, dan Rogue pernah merasakan kekalahan dari MAD Lions.
Babak Playoffs ini akan menjadi ujian tersendiri bagi tim muda ini, apakah mereka mampu meneruskan rekor positif yang dicatatkan sebelumnya atau justru tumbang.
5. Misfits
Setelah mengalami kegagalan dengan roster megabintang pada musim lalu, Misfits memasuki musim ini dengan mengusung sejumlah pemain muda. Di luar dugaan, pemain-pemain muda ini justru mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemain-pemain bintang pada musim lalu.
Sama halnya dengan pemain muda di MAD Lions, pemain-pemain muda di Misfits juga menunjukkan potensi yang tinggi dan mampu bersaing dengan tim-tim papan atas LEC. Misfits bahkan sempat berbagi posisi di puncak klasemen bersama tim papan atas.
Perjalanan Misfits dan MAD Lions di babak Playoffs nanti tentunya akan menjadi tontonan menarik, melihat tim muda manakah yang berhasil melangkah paling jauh.
6. Rogue
Keputusan Rogue untuk mendatangkan Hans Sama dari Misfits terbukti merupakan keputusan yang tepat. Kehadiran hans Sama mampu menutupi kelemahan sektor Botlane yang menjadi masalah utama pada musim lalu.
Sebagai tim papan tengah, permainan Rogue memang terkadang terlihat kurang konsisten dan masih kesulitan menembus tim-tim papan atas. Apalagi pada minggu kesembilan mereka sempat kecolongan saat melawan SK Gaming dan Schalke 04.
Memperbaiki performa menjadi tugas berat yang harus diprioritaskan tim ini jika ingin melangkah lebih jauh di babak Playoffs nanti.
Setelah meliaht keenam peserta babak Playoffs, berikut adalah bracket untuk babak Playoffs. Di Upper Bracket, G2 Esports memilih MAD Lions sementara Fnatic akan melawan Origen. Misfits dan Rogue akan bertanding di Lower Bracket.
LEC Spring Playoffs 2020 akan dimulai pada Jumat, 3 April 2020 pukul 23:00 WIB dengan pertandingan G2 Esports vs MAD Lions. Pertandingan Fnatic vs Origen akan dimulai Sabtu, 4 April 2020 pukul 22:00 WIB sedangkan Misfits vs Rogue akan dimulai Minggu, 5 April 2020 pukul 22:00 WIB.
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post