“Game kok ga ada pintunya?”
“Tembak-tembakan kok gada recoil?”
Itulah cemooh yang sering dilontarkan gamers terhadap battle royale yang satu ini, semuanya mendewakan PUBG Mobile sebagai battle royale paling superior dalam platform mobile.
Meski pemain berkata demikian, statistik berkata sebaliknya. Free Fire menjadi battle royale yang harus mulai diperhatikan oleh tim-tim muda yang mempertimbangkan membuka divisi tawuran yang satu ini.
Jika kita lihat dari statistik antara yang disediakan oleh situs Esports Charts, perbandingan antara kejuaraan terbesar Free Fire dengan PUBG Mobile menunjukkan angka yang tidak disangka, battle royale yang sering dicaci maki ini menang jauh dari segi jumlah penonton.
Dari statistik di atas kita bisa lihat jumlah penonton stream Free Fire World Cup 2019 yang diadakan pada tanggal 7 April kemarin berhasil melampaui PUBG Mobile Star Challenge 2018 yang dimulai dari akhir bulan November hingga awal Desember tahun lalu.
Mengapa bisa seperti ini? Mengapa game yang belum punya nama di dunia Internasional mampu melampaui PUBG yang notabene tenar setelah dimainkan oleh streamer beken seperti Shroud dan DrDisrespect?
Menurut penulis pribadi, salah satu faktornya adalah perangkat yang dapat memainkan Free Fire dan PUBG Mobile.
Saat PUBG Mobile menuntut perangkat yang cukup mutakhir dan harganya pun relatif mahal untuk memainkan game mereka, battle royale besutan Garena mendominasi pasar perangkat di negara berkembang.
Game mereka dapat dimainkan menggunakan perangkat low-end yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat, secara tidak langsung mendongkrak nama Free Fire sebagai game sejuta umat yang dapat dimainkan di perangkat manapun.
Selain itu ada juga strategi pemasaran yang digunakan Garena untuk mempromosikan game mereka.
Setelah menunjukkan potensi esport game ini, mereka hanya butuh satu percikan kecil dari tim esports untuk mengenalkan nama Free Fire dalam fanbase mereka.
Percikan tersebut berhasil, sekarang hampir semua tim esports di Asia Tenggara memiliki divisi Free Fire.
Hal ini penulis prediksi juga akan segera terjadi di negara daerah dengan mayoritas negara berkembang lain seperti Amerika Selatan.
BACA JUGA: Strategi Pertumbuhan Esports Pemerintah Denmark: Hadirkan Panel Khusus!
Tanda-tandanya sudah mulai terlihat, menurut laporan Venture Beat, game paling populer di daerah Amerika Latin dalam kuartal ketiga tahun 2018 adalah Free Fire sedangkan PUBG Mobile berada di posisi keenam.
Dengan data statistik terpercaya ini, kalian masih mau mengejek Free Fire hanya karena “burik”?
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post