Pensiun Itu Mitos – Fear Kembali Masuk Roster Evil Geniuses!

Tahun lalu, Evil Geniuses seakan kehilangan ikon mereka. Clinton “Fear” Loomis, sang “bapak” bagi tim dan juga salah satu legenda Dota 2 memutuskan pensiun di pertengah tahun 2016. Meskipun pensiun, Fear tetap menjadi pelatih tim karena kepiawaiannya dalam mengatur strategi dan juga pengalaman segudang yang diharapkan mampu membantu Evil Geniuses tetap stabil.

Dengan roster cukup menjanjikan kala itu, Evil Geniuses memang stabil menampilkan performa terbaik mereka, namun selalu ada yang terasa kurang. Beberapa kali mampu meraih hasil gemilang di beberapa turnamen besar tahun ini, hal yang kurang tersebut entah kenapa begitu terasa saat The International 7 kemarin – performa tim yang berdomisili di Amerika Serikat ini anjlok habis-habisan. Evil Geniuses mengakhiri turnamen terbesar tahun ini di peringkat 9-12, sangat jauh dari ekspetasi.

Tampak gemas dengan hasil mengejutkan tersebut, Evil Geniuses tampak berusaha berbenah untuk menghadapi musim depan. Pembenahan itu lalu terganggu dengan keluarnya Ludwig “zai” Wåhlberg dari roster dan juga mundurnya Peter “ppd” Dager dari jabatan CEO organisasi. Hal-hal ini nampaknya menggoyahkan pendirian Fear yang ingin pensiun – dia akhirnya kembali bermain untuk musim depan!

Melalui pengumuman resmi di laman resmi mereka, Evil Geniuses mengumumkan kembalinya sang kapten tersohor ini di kancah kompetitif Dota 2 sebagai pemain mereka untuk musim depan. Fear akan mengisi posisi Hard Support atau posisi 5, yang artinya membuat Andreas “Cr1t-” Nielsen akan berganti ke posisi 4 – menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh zai.

Kembali masuknya Fear juga dikatakan sebagai momentum Evil Geniuses untuk dapat kembali membangkitkan kejayaan mereka yang menurun semenjak keputusan pensiun dari sang pemain berusia 29 tahun tersebut. Fear juga akan menjadi kapten sekaligus drafter dari tim, hal yang dilakukan oleh ppd ketika masih bermain dan yang dilakukan oleh Cr1t- selama ini.

Menurut kamu, bagaimana keputusan Fear untuk kembali bermain lagi? Bakal makin lebih baikkah?