Tim raksasa FaZe Clan akhirnya berhasil kembali mengangkat sebuah piala, kali ini di BLAST Pro Series Miami 2019. Mereka berhasil mengalahkan rival Amerikanya, Team Liquid di babak final dengan skor akhir 2-0, yaitu 16-6 (Mirage), 16-12 (Dust2).
Di kemenangan kedua di tahun 2019, Nikola “NiKo” Kovač dan kawan-kawan juga akan turut membawa pulang total hadiah uang sebesar US$125,000 atau sekitar 1,7 miliar rupiah!
Edisi ke-7 dari turnamen BLAST Pro Series akhirnya selesai. Bertempat di Miami, Amerika Serikat, gelaran ini mempertemukan 6 tim besar dalam metode undangan, dengan total hadiah sebesar US$250,000.
Acara yang diadakan selama 2 hari ini memakai sistem yang unik, yaitu keenam tim akan bermain dengan tim-tim lainnya secara penuh. Hingga akhirnya 2 tim di peringkat teratas akan masuk ke babak grand final.
Berikut perolehan poin di akhir pertandingan:
Cloud9 duduk di peringkat terbawah dengan tidak mendapatkan kemenangan sama sekali, serta kalah di semua pertandingannya. Disusul oleh MIBR, Astralis, dan Natus Vincere yang masing-masing mendapatkan 2 kemenangan.
Di peringkat 1 dan 2 ada Team Liquid dan Faze Clan yang berarti mereka berhak bermain di babak final.
Map 1 – (Mirage)
Map pertama yang akan dimainkan adalah Mirage. Map yang dipilih oleh FaZe Clan dimulai dengan Liquid memilih terlebih dahulu untuk menjadi CT side, sedangkan FaZe Clan di T side. Dimulai dengan ronde pistol yang memukau dari Håvard “rain” Nygaard.
Serangan dari tim internasional ini belum berhenti sampai di ronde pistol. Berkat permainan dari Dauren “AdreN” Kystaubayev, FaZe melanjutkan dominasinya hingga 8 ronde berturut-turut tanpa balas.
BACA JUGA: Resmi! PUBG Dicap Sebagai Game Terlarang di Nepal!
Setelah Liquid selaku tuan rumah melakukan time-out untuk taktikal, mereka berhasil memberhentikan dominasi Liquid dengan memenangkan 2 ronde berturut-turut untuk menghancurkan ekonomi dari tim FaZe.
Rival Eropanya merespon dengan gaya. Mereka memenangan ronde selanjutnya dengan hanya pistol force buy.
Meskipun demikian, keuntungan bagi Team Liquid sebagai tuan rumah yaitu mendapatkan dukungan cukup membantu, dan akhirnya menutup first half dengan skor 10-5 untuk keunggulan FaZe Clan.
4 kill penting Nikola “NiKo” Kovač di babak ronde pistol kedua membuat FaZe Clan makin berada di atas angin.
Mereka akhirnya bisa menutup map pertama dengan mudah dengan skor 16-6. NiKo menjadi Man of the Match dengan rating di angka yang menabjukan yaitu 1.68.
Map 2 – (Dust2)
Bak dejavu, FaZe Clan kembali mengulangi dominasinya di awal first half dengan 9 ronde berturut-turut.
Team Liquid tidak bisa berkutik berkat permainan monster dari Håvard “rain” Nygaard yang mendapatkan K/D 20/0 serta mendapatkan 2 ace sekaligus dalam waktu yang singkat
FaZe Clan berhasil menutup first half dengan skor 12-3 sebagai CT side. Berpindah ke T side, dominasi FaZe goyah.
Team Liquid memenangkan ronde pistol kedua, dilanjutkan dengan memenangkan 5 ronde berturut-turut sebelum FaZe mulai memberikan serangan balik.
Setelah mendapatkan tekanan yang cukup berat dari para fans Team Liquid di kandang mereka.
FaZe Clan ingin menyudahi game ini secepatnya, hingga pada ronde ke-24, mereka memenangkan ronde terakhir yang membuat ekonomi Liquid hancur, dan memenangkan map kedua ini.
FaZe Clan berhasil menenangkan turnamen keduanya di tahun 2019 setelah ELEAGUE Premier 2019. Sempat kalah telak dari Liquid dengan angka 16-5 di pembuka BLAST Pro Series, tidak menjadikan FaZe lunak sebelum bertanding.
Mereka bahkan berhasil mengalahkan 2 tim terbaik saat ini, Astralis dan Natus Vincere dengan skor masing-masing 16-5, dan 16-10.
BACA JUGA: Rocket League Ikuti Jejak Game Lain Usung Sistem Bagi Hasil Tim Esports!
Di turnamen ini, Astralis tidak bersinar seperti biasanya. Bahkan mereka mengalami kekalahan yang tidak pernah dialami roster ini sebelumnya, yaitu kalah di 3 pertandingan berturut-turut.
Terakhir Astralis menderita kekalahan ini yaitu pada tahun 2017 silam saat mereka masih bersama Kjaerbye.
Sayangnya Team Liquid masih belum berhasil memecahkan kutukan runner-up mereka yang telah terjadi sejak sekian lama. Mereka tercatat telah menjadi 8x runner-up sejak tahun 2016 di ESL One Cologne Major 2016.
Untuk pemenang dari gelaran BLAST Pro Series Miami 2019, FaZe Clan, sudah bisa ditebak siapa yang akan menggunakan medali Most Valuable Player (MVP). Siapa lagi kalau bukan Nikola “NiKo” Kovač.
Pemain asal Bosnia tersebut mendapatkan medali MVP ke-5nya setelah menunjukan performa terbaik dari pemain-pemain lain dari segi rating, ADR, KPR, KAST, dan lain-lain dengan mencatatkan rating sebesar 1.44.
Senang rasanya bisa melihat ada tim-tim lain yang berhasil memenangkan sebuah turnamen, mengalahkan dominasi tim Denmark, Astralis.
Mari kita harapkan atmosfer kompetitif yang tidak menentu di kancah dunia ini bisa terus terjadi, dan rivalitas tajam di berbagai tim-tim papan atas ini akan terus terjadi.
Berikut adalah perolehan hadiah dan urutan tim di gelaran BLAST Pro Series Miami 2019:
1. FaZe Clan – US$125,000 (Rp1.761.000.000)
2. Team Liquid – US$50,000 (Rp704.000.000)
3. MIBR – US$25,000 + US$20,000 Standoff (Rp634.000.000)
4. Astralis – US$15,000 (Rp211.000.000)
5. Natus Vincere – US$10,000 (Rp140.000.000)
6. Cloud9 – US$5,000 (Rp70.000.000)
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post