Saat ini kancah Dota 2 Indonesia bisa dikatakan sedang redup-redupnya. Mulai dari beberapa organisasi esports Dota 2 yang membubarkan divisi Dota 2 mereka karena dianggap belum bisa memberikan prestasi yang baik dan “tidak menguntungkan” karena biaya operasionalnya yang besar.
Di tengah-tengah terpuruknya kancah Dota 2 Indonesia, masih ada organisasi esports Indonesia yang masih setia dan berusaha untuk membentuk tim Dota 2 yang bisa bersaing di wilayah Asia Tenggara, bahkan internasional. Salah satunya adalah Army Geniuses.
Organisasi esports yang berpusat di Batam ini bisa dikatakan bisa bersaing di wilayah Asia Tenggara ketika di kualifikasi terbuka. Informasi terbaru mengatakan bahwa Army Geniuses telah melakukan perubahan roster dengan mengganti 2 pemain mereka.
Dua pemain Army Geniuses yang diganti itu adalah StarGazer (carry) dan lawlesshy (support 4). Untuk mengisi posisi yang kosong tersebut, Army Geniuses mendatangkan Christian “Cije” Jonathan sebagai carry dan Daud “db-” Budiawan sebagai offlaner, yang berarti woMy akan menjadi support 4.
Chief Operating Officer (Direktur Operasi) dari Army Geniuses yaitu Daniel Chen mengungkapkan alasan di balik pergantian roster Army Geniuses.
BACA JUGA: Eks-Pemain CS:GO yang Menjadi Dokter Berikan Tips Agar Aman dari COVID-19
“[Pergantian roster] karena kurang cocoknya gameplay mereka as a team dan juga perbedaan visi dan misi,” terang Daniel Chen kepada RevivalTV.
Daniel Chen juga menjelaskan mengapa akhirnya pilihan jatuh kepada Cije dan juga db- untuk menjadi bagian dari Army Geniuses.
“Kalau menurut pemain kita memang mereka berdua punya skill individu yang bagus. Di sisi lain mereka pun masih mudah. Jadi besar kemungkinannya untuk berkembang lebih dari yang sekarang.
Sisanya tinggal coba untuk satuin chemistry dan perbanyak latihan untuk mereka agar bisa bersaing dengan tim top Asia Tenggara bahkan internasional,” jelas Daniel Chen.
Sayangnya kita belum bisa melihat dengan cepat seperti apa debut roster terbaru dari Army Geniuses ini karena pandemi virus corona (COVID-19) yang membuat beberapa turnamen harus dijadwalkan ulang.
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post