Lycan, Dragon Knight, dan Tiny nampaknya akan menjadi hero prioritas untuk awal tahun 2018. Elder Titan, Clockwerk, dan Chaos Knight juga menjadi prioritas meski hanya untuk tim tertentu. Night Stalker, Omniknight dan Tidehunter masih menjadi hero-hero yang bisa membantu tim memenangkan teamfight dengan ability mereka.
Hal unik dari semua hero yang disebutkan sebelumnya adalah mereka mempunyai satu kesamaan: Mereka adalah hero Strength.
Hero-hero Strength biasanya mampu bertahan lama di teamfight secara alami, namun selalu mempunyai kelemahan dalam menghadapi disable dan juga minus armor.
Namun semenjak patch 7.07, ada mekanik baru di Dota 2 yang dinamakan Status Resistance. Mekanik ini membuat hero mempunyai kemampuan untuk mengurangi durasi dari kebanyakan debuff dan disables yang dilakukan musuh.
Artinya, hero Strength “bangun” dari stun, slow, ataupun jenis disable lainnya sedikit lebih cepat seiring bertambahnya strength mereka, dan juga dengan item-item yang memberikan strenght point.
Lalu apa saja bentuk disables yang ada di Dota 2? Berikut ini adalah daftar disable alias crowd control yang ada di Dota 2:
- Stun
- Shackle
- Sleep
- Cyclone
- Movement Slow
- Attack Slow
- Silence
- Break
- Mute
- Root
- Hex
- Trap
- Taunt
- Fear
- Hide
- Ethereal
- Disarm
- Blind
Status Resistance hanya berlaku untuk hero Strength dengan pengecualian untuk hero lain yang membuat Aeon Disk. Status Resistance menjadi mekanik unik yang disinyalir akan membuat hero Strength kembali populer dan menjadi stable pick dalam meta.
IceFrog sepertinya punya misi khusus dengan mekanisme baru untuk hero Strength ini, terutama di meta physical damage lebih populer. Terkait dengan mekanisme Status Resistance ini, mari kita lihat lebih dalam beberapa hero Strength yang akan jadi meta baru.
Analisa beberapa hero Strength ini akan kami bagi menjadi beberapa artikel dan kita akan memulainya dengan Tiny.
Tiny: Status Resistance OP
Tiny menjadi bintang sejak mengalami rework. Skill Tree Grab yang menggantikan Grow membuat Tiny mempunyai kemampuan flash farm dan wave clear (creeping dengan cepat dan efisien) tanpa harus membuat Aghanim Scepter. Selain itu, Tiny di early game jadi lebih efektif sebagai dampak dari Tree Grab ini.
Tiny mempunyai kelebihan yakni burst magic damage melalui gabungan antara combo dan juga base physical damage yang sangat tinggi. Tiny juga bisa dengan mudah menyerang hero-hero ‘tipis’ dari full HP hingga mati (alias bursting).
Dengan base damage dan juga base stat Strength yang tinggi, Tiny juga tidak ragu bermain agresif di early game. Tiny juga punya output damage yang tinggi dengan Avalanche, dan Toss merupakan salah satu skill positioning yang paling menakutkan yang ada di Dota 2.
Tiny juga salah satu hero yang dapat memenangkan 1v1 matchup dengan mudah. Salah satu masalah utama di meta ini adalah sulitnya mendapatkan matchup yang sesuai namun Tiny bisa dengan mudah menghilangkan masalah tersebut karena ia bisa dimainkan di berbagai lane.
Tiny bisa dimainkan di berbagai lane, mulai dari safelane, solo mid, atau bahkan solo offlane / agressive offlane.
Tiny sempat mengalami beberapa nerf terutama pada skill Tree Grab. Tapi hero ini masih sangat kuat dan menjadi prioritas beberapa tim. Complexity, misalnya, menjadi salah satu tim yang sering menaruh Tiny di berbagai posisi kecuali support.
Io dan Tiny masih menjadi 2 hero yang mengerikan bila dieksekusi dengan baik. Tiny menjadi salah satu hero playmaking yang tetap relevan bahkan hingga late game karena faktor scaling dari hero ini yang mengerikan. Dengan itemization yang baik, hero ini bisa menjadi salah satu hero paling kuat di late game.
Itu tadi analisa hero strength pertama kita yang jadi meta sekarang ini. Kita akan lanjutkan ke hero Strength yang lain di artikel berikutnya.
Diedit oleh Yabes Elia
Discussion about this post