Ninjas in Pyjamas resmi keluar dari ranah kompetitif Dota 2 setelah memutuskan untuk bubar. Yap, kepergian NiP merupakan hal yang sudah lumrah mengingat tim tersebut tidak memiliki roster tetap. Salah satu sosok pemain setianya, Era juga ikut hengkang dari tim tersebut.
Eits, meski demikian banyak yang menilai langkah NiP merupakan pilihan bijak mengingat sekarang ranah kompetitif Dota 2 penuh ketidakpastian. Bagaimana tidak, Valve menolak merangkul secara langsung selama gelaran DPC 2021-22 dimulai karena pandemi COVID-19 yang menyasar berbagai negara sejak awal tahun lalu.
Indonesia sendiri turut merasakan turunnya hype game Dota 2 seiring dengan berkembangnya ranah esports di perangkat mobile. Hal ini menjadi tanda tanya besar, apakah Valve hanya berdiam diri meski memiliki uang yang banyak dari torehan prizepool dan Battle Pass?
Rupanya, Valve mempersiapkan seluruh resource untuk gelaran DPC 2021-22 mengingat tahun ini, bahkan The International 10 yang sedianya berlangsung di Stockholm, Swedia harus diundur pada tahun 2021 mendatang.
Hal ini sangat berbeda dengan sang rival, Riot Games yang nekat menyelenggarakan gelaran Worlds 2020 di Shanghai. Langkah yang unik ini justru masih diterima mengingat Riot Games memiliki ekosistem esports yang sangat baik.
Pandemi COVID-19 membuat beberapa turnamen dari Valve tidak sesuai rencana, bahkan banyak yang menyayangkan sikap Valve seakan cuek dalam menyiasati kasus ini. Banyak tim yang memutuskan bubar, seperti CR4ZY, Geek Fam, paiN Gaming, Reality Rift, Adroit, dan lain sebagainya.
Tidak ketinggalan, kini Ninjas in Pyjamas memutuskan untuk bubar, tapi pihak NiP mengaku bahwa mereka akan kembali ke ranah kompetitif Dota 2 di waktu yang tepat. Kemungkinan besar DPC 2021-22 akan menjadi angin segar untuk ranah esports game satu ini, apalagi dengan sistem Regional League.
Nantinya setiap regional akan memiliki gelaran Regional League, kurang lebih akan berlangsung dengan sistem yang diterapkan Riot Games dengan LCK, LEC, LPL, dan lain sebagainya di ranah League of Legends.
BACA JUGA: Valve Berikan Informasi Baru DPC 2021 dan Hero Baru Dota 2!
Sikap ini dinilai sangat menguntungkan karena dengan sistem liga setiap tim akan memiliki pemasukan yang cukup stabil, baik dari sponsor, penyelenggara, hak siar, dan lain sebagainya. NiP sendiri datang di tahun ini dengan merekrut beberapa pemain bintang seperti Universe, Saksa, Fata, PPD, SoNneikO dan lain sebagianya.
Sempat mengakuisisi roster Chicken Fighters, belum ada torehan positif yang diraih tim tersebut. Alhasil, NiP kembali melakukan pembubaran tim, berikut jajaran roster terakhir NiP Dota 2:
- Charlie “CharlieDota” Arat
- Ondrej “Supream^” Starha
- Jonas “SabeRLight-” Volek
- Adrian “Era” Kryeziu
- Mikhail “Misha” Agatov (standin)
Kelima pemain NiP sendiri masih akan bertanding di turnamen Epic League Division 2 dengan nama yang berbeda. Mereka akan bertanding di babak Playoff pada 8 Desember mendatang, apakah masih ada torehan gelar yang bisa mereka raih dengan tanpa dukungan NiP?
Ikuti lini masa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.
Discussion about this post