Resmi dimulai, kini BOOM Esports juga akan mengawali DPC 2021 dengan penuh rasa percaya diri. Tim ini memang menjadi unggulan setelah mendapatkan tiket undangan menuju gelaran DPC 2021 SEA di Upper Division.
Memang performa BOOM Esports sendiri yang menjadi alasan kedatangannya sebagai tamu undangan. Selain karena mendapatkan hasil positif di beberapa turnamen tingkat SEA, BOOM juga rutin datang di ajang minor pada tahun 2019 silam.
Di tahun 20020 juga BOOM Esports rutin mengisi posisi 3 besar di turnamen online yang dibuat untuk menyiasati pandemi COVID-19. Lantas, BOOM yang baru saja ditinggal Dreamocel setelah membela tim selama 4 tahun kedatangan Drew yang sempat membela Reality Rift.
BOOM Esports akan menghadapi Neon Esports pada laga pembuka DPC 2021 mendatang. Namun nahas, Armada Serigala Hitam harus bertekuk lutut di hadapan tim asal Thailand tersebut.
Neon Esports berhasil menang dengan skor 2-0 tanpa balas pada laga pembuka DPC 2021 melawan tim esports asal Indonesia tersebut. Pada laga pertama, BOOM membawa kombinasi Bloodseeker dan Void Spirit untuk melawan Storm Spirit dan Troll Warlord milik Neon.
Perjalanan laga di awal pun sempat diungguli oleh BOOM Esports, namun tepat pada menit ke-13 armada BOOM harus mendapatkan pick up krusial dengan kehilangan Bloodseeker lebih dari 3 kali. Kekalahan clash di menit ke-20 juga menjadi tolak ukur kekalahan Khezcute dan kawan-kawan.
Pasalnya, permainan Sand King dari armada Neon Esports mampu merusak pola peperangan dan memutar balik keunggulan di saat yang pas. Alhasil, Neon Esports sukses menyudahi permainan dengan pada menit ke-33.
Memasuki game kedua, BOOM Esports mencoba melakukan warna draft yang baru. Namun META Riki sebagai seorang carry nampaknya berjalan efektif. Kali ini, bahkan BOOM bisa dibilang kalah telak dan gagal mengungguli networth sejak menit ke-10.
BACA JUGA: Kyle Kritik Para Pemain & Tim yang Minim Pergantian Roster Untuk DPC 2021!
Poin penting kekalahan BOOM ada pada kematian Lifestealer dari waktu ke waktu. Space farming di jungle juga sangat dibatasi dengan rotasi liar dari Sand King dan Riki. Alhasil, menit ke-45 menutup jalannya pertandingan kedua dengan keunggulan 44 – 15 bagi Neon Esports.
Tenang saja, DPC 2021 sendiri merupakan turnamen resmi Valve berbasis liga. Jadi sangat salah untuk menilai kekalahan ini sebagai performa buruk tim BOOM. Apalagi kedatangan Drew harus disiasati sebagai salah satu cara melatih mental tim agar dapat bekerja satu frekuensi.
Pemain baru tentu akan sangat bergantung pada jam bermain yang tinggi, apalagi Dreamocel sudah bermain bersama BOOM selama 4 tahun sedangkan Drew belum genap sebulan.
Meski demikian, apakah para fans BOOM Esports kangen dengan sosok Dreamocel? Pahit, tim IYD dan Dreamocel juga kalah yaitu Zero Two dengan skor yang sama dengan nama timnya, 2-0 melawan Omega Esports.
Ikuti lini masa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.
Discussion about this post