Legion of Champions Series III, turnamen League of Legends yang diadakan Lenovo telah resmi usai. Turnamen yang diadakan di Bangkok, Thailand ini menobatkan Awe Star, tim asal Korea Selatan sebagai juara.
Awe Star menjadi tim terbaik diantara 12 tim se-Asia Pasifik setelah sukses mengalahkan Team Diamond dari Taiwan dengan skor 2-0.
Perjalanan Awe Star sampai ke babak final terbilang mulus. Mereka tergabung di grup B dan berhasil menyapu bersih semua kemenangan.
Di babak playoff, mereka berhasil mengalahkan Mortal Wisdom dan Team Diamond sebelum lolos ke grand final. Team Diamond akhirnya kembali tunduk dengan Awe Star dan harus puas berada di peringkat kedua.
Bagaimana mengenai nasib Headhunters yang juga perwakilan Indonesia di Legion of Champions III? Mereka tergabung di grup A bersama Team Flash (Vietnam), Mortal Wisdom (Hong Kong), DuckOnDrug (Malaysia), YAMA (Jepang), dan Rayning Jelly Bears (Singapura).
Cruzher dan kawan-kawan berhasil meraih tiga kemenangan dan dua kekalahan. Sayang saat babak tie-breaker, mereka mengalami kekalahan dari DucksOnDrug dan Mortal Wisdom.
Raihan tersebut membuat Headhunters harus memulai babak playoff di lower bracket menghadapi MEGA dari Vietnam.
Sayang, perjalanan mereka harus berakhir setelah kalah melawan MEGA dan harus puas di peringkat 5-8.
Saat wawancara, Cruzher mengaku agak kecewa dengan hasil yang mereka raih saat Legion of Champions III karena beberapa pemainnya.
“Soalnya masalah sudah kelihatan dari kualifikasi LOC tapi masalahnya masih belum diselesaikan sampe turnamen kemarin.
Tapi bukannya mau blame mereka cuma ya harusnya hasil kita bisa lebih bagus.” katanya.
Meski turnamen LoL di Indonesia tidak begitu banyak jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun Cruzher mengaku sama sekali tidak terpengaruh akan performa mereka.
“Tidak berpengaruh kok soalnya turnamen LoL kelas Indo sama luar itu beda banget. Playstyle Indonesia sama luar beda banget mulai dari drafting, macro, sampai laning phase.” katanya.
Ia juga berkomentar mengenai Awe Star yang menjadi juara di LOC III. “Yang juara itu memang bukan kelas LCK tapi dibawah LCK atau tim akademi LCK. Karena lawannya tim LCK terus jadi mereka jago,” katanya.
Sekadar informasi, Headhunters sebelumnya menjadi perwakilan Indonesia di LOC II.
BACA JUGA: Populernya Sven Support di Kompetitif Dota 2 Menurut Khezcute BOOM ID
Namun menurut Cruzher, edisi LOC tahun ini lebih berat dibandingkan yang mereka ikuti sebelumnya.
“Tahun lalu tim profesional di-ban yang di region SEA. Tahun ini semua tim pro di SEA boleh ikut,” katanya.
Cruzher mengaku bakal bertahan di LoL meski turnamen LoL yang sudah tidak sebanyak dulu. “Memang kita beda dengan organisasi lain, kita bergerak pure passion untuk LoL.”
Saya sendiri juga masih akan bermain LoL untuk ke depannya karena pelatih kami juga bilang karena talent–talent di Indonesia juga ga ada. Untuk ke depan kami akan mengikuti SEA Tour.” katanya.
Walau kancah LoL di Indonesia tidak seaktif tahun-tahun sebelumnya, namun Headhunters seakan membuktikan mereka berani melawan arus.
Semoga Cruzher dan kawan-kawan bisa meraih hasil yang lebih baik lagi untuk ke depannya.
Discussion about this post