BLAST Pro Series Sao Paulo akhirnya telah menyelesaikan segala rangkaian turnamennya, dengan Astralis yang keluar sebagai pemenang.
Bertanding bersama 5 tim top lain seperti Team Liquid, ENCE, Ninjas in Pyjamas, FaZe Clan, dan MIBR. Astralis memang dijadikan calon terkuat untuk meraih trofi.
Apalagi tim asal Denmark ini sebelumnya juga menjadi juara pada kompetisi major IEM Katowice 2019 dengan hasil yang cukup dominan.
Terbukti pada kualifikasi grup, gla1ve dan kawan-kawan berhasil tampil perkasa dengan memenangankan seluruh pertandingan yang ada.
Meskipun harus bermain 4 kali di map Dust2, nampaknya bukan menjadi halangan bagi Astralis untuk menujukkan bahwa mereka memanglah raja dari kompetitif CS:GO saat ini.
Dengan 5 kemenangan ini berhasil membuat mereka lolos ke babak final dan melawan Team Liquid yang posisinya tepat di bawah mereka.
Tak disangka, Team Liquid pada babak final mampu memberikan perlawanan berarti pada map pertama Dust2 dengan berhasil memenanginya dengan skor 16-13.
Tapi, bukan Astralis namanya kalau tidak bisa memenangkan sebuah turnamen. Mereka akhirnya bisa membalikkan keadaaan dan membuat skor menjadi 2-1.
BACA JUGA: Envy Tambah Tiga Pemain ke Dalam Susunan Roster CS:GO
Di masing masing map yaitu Inferno dan Overpass akhirnya tim berlogo bintang ini mampu menujukkan permainan terbaiknya dengan skor 16-8 dan 16-2.
Dengan hasil ini, Astralis berhak atas gelar juara dan juga uang tunai senilai US$125,000 (Rp1,7 miliar). Sementara Team Liquid harus puas berada di posisi kedua mendapatkan US$50,000 (Rp715 juta).
Ini adalah kali kedua Astralis mampu menjadi juara pada rangkaian turnamen BLAST Pro Series yang sebelumnya mereka juga memenangkan BLAST Pro Seires Lisbon 2018.
Sementara itu dijadwalkan BLAST Pro Series masih akan memiliki 3 turnamen tersisa pada tahun 2019 kali ini.
Kira-kira mampukah Astralis menyapu bersih seluruh rangkaian BLAST Pro Series dengan komposisi pemain yang penuh talenta?
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post