Industri esports di Indonesia kini mulai tidak dipandang sebelah mata, bahkan industri esports di Indonesia mulai memiliki prospek masa depan yang cerah.
Namun, untuk terjun dan berkarir di industri esports, terutama menjadi atlet esports dan konten kreator esports tidaklah mudah dan memiliki banyak tantangan.
Menurut Product Marketing Manager GoPay Adhitya Pratama dalam acara EXP Esports Academy 2019, ada tiga tantangan utama yang dihadapi oleh aktor esport di Indonesia.
“Tantangannya ada tiga. Pertama, kompetisi makin ketat karena ada YouTuber keren dan pro player yang jago banget,” ungkap Product Marketing Manager GoPay Adhitya Pratama saat mengisi panel di EXP Esports Academy 2019 di Menara Digitaraya, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Detik.com.
Tantangan kedua menurut Adhitya Pratama adalah tren game yang terus berubah-ubah. Adhitya mencontohkan awalnya Mobile Legends menjadi game yang populer di kalangan gamer, kemudian digantikan oleh PUBG, yang kemudian digantikan oleh Free Fire. Belum lagi Call of Duty: Mobile sukses mencuri perhatian pasar.
“Jadi tren game ini fluktuatif banget di Indonesia. Ini nggak salah tapi jadi tantangan bagi pro player dan content creator, mereka mau fokus ke mana,” jelas Adhitya.
BACA JUGA: Ketua IESPA DKI Jakarta: Ini Liga Nasional Kok yang Main Itu-Itu Saja
Tantangan ketiga adalah mengenai audiens atau penonton yang semakin beragam dan memiliki banyak kemauan. Adhitya menyarankan kreator konten harus bisa membuat konten menarik agar bisa memenuhi permintaan audiensnya.
Sementara untuk atlet esports, persaingan merebut hati penggemar disebut lebih sulit karena harus bisa merebut penggemar dari tim atau pemain lain.
“Audiens tidak melihat dari satu pemain pro itu dari jagonya saja, tapi juga dari cakepnya, mungkin dari kharismanya atau dari cara branding timnya. Jadi memang banyak tantangannya,” pungkas Adhitya.
Discussion about this post