Kehadiran Rocket League sebagai judul esports adalah sesuatu yang cukup mengejutkan, tidak banyak yang menyangka bahwa salah satu game sepakbola yang sebenarnya bukan tidak tepat disebut sepakbola ini benar-benar serius menjadi salah satu cabang esports.
Paling menariknya, kini Rocket League menjadi salah satu game yang disebut-sebut menjadi bagian dari generasi penerus dunia esports bersama dengan game relatif baru lainnya seperti Rainbow Six: Siege dan Overwatch. Sebenarnya apa yang membuat esports game ini menjadi besar dan memaku mata penonton?
Itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini, penulis sendiri hanya perlu menonton beberapa pertandingan liga game tersebut yakni RLCS serta Rocket League World Championship untuk dapat menangkap keasyikan menonton esports dari game genre-bending yang satu ini, berikut adalah temuan penulis.
1. Mudah Diikuti dan Menyenangkan Ditonton
Seringkali saat menonton pertandingan esports kita mengalami sebuah titik di mana penonton kebingungan mana yang harus diikuti? Siapa melakukan apa?
Apa yang terjadi selama kurun waktu 5 detik tadi? Hal ini biasa ditemukan saat menonton pertandingan MOBA seperti Dota 2 dan Mobile Legends namun tidak jarang juga ditemukan dalam game FPS kompleks seperti Overwatch dan Rainbow Six: Siege.
Rocket League tidak menimbulkan hal serupa, keempat pemain dari tiap tim hanya memiliki satu tujuan yaitu memasukkan bola ke dalam gawang.
Kesederhanaan inilah yang membuat Rocket League sangat menyenangkan untuk ditonton dan bersantai. Pemain tidak terfokus pada hal lain seperti turret, bomb, objective, membunuh pemain lain, dan sebagainya melainkan hanya memasukkan bola dalam gawang dengan atraksi-atraksi yang terlihat mudah namun sebenarnya sangat sulit, percayalah.
2. Sederhana Namun Intens
Poin kedua masih berhubungan dengan poin pertama. Pada akhirnya Rocket League adalah game yang sederhana, hanya memiliki satu tujuan dan tidak ada yang lainnya.
Dalam Rocket League, tujuan tersebut adalah memasukkan bola dalam gawang lawan dan memenangkan pertandingan. Tetapi dalam proses melakukan hal tersebut, pemain dituntut menggunakan trik yang terlihat mudah di mata namun luar biasa sulit dalam praktiknya demi menjaga bola di pihak mereka.
Ada banyak trik dalam game ini seperti air roll recovery, flick, flip reset, dan masih banyak lagi. Hal ini berimbas pada pertandingan yang nampak sederhana namun sangat intens jika kalian tahu seberapa sulit melakukan trik tersebut.
Tidak hanya itu, kesederhanaan pertandingan Rocket League juga memberi jalan mudah bagi orang-orang awam yang mencoba memahami esports namun memiliki latar belakang terhadap dunia game yang terbilang minim.
3. Wajah Tim-Tim Familiar
Ketika penulis pikir liga esports Rocket League akan diisi oleh tim kelas dua yang ingin menjajal keberuntungan mereka, ternyata penulis salah besar. Esports game ini diisi oleh banyak tim besar dalam esports seperti Vitality, Team SoloMid, G2 Esports, Cloud9, dan masih banyak lagi.
Kemudian ada juga tim sepakbola seperti FC Barcelona dan AS Monaco, tidak lupa juga keberadaan Ellevens Esports yang merupakan tim esports bentukan Gareth Bale dari tim Real Madrid.
Banyaknya tim besar ini membuka esports Rocket League pada penggiat esports secara umum terutama mereka yang merupakan fans berat salah satu tim. Jika kalian adalah salah satu penggemar yang demikian, sepertinya menonton liga Rocket League bukan sesuatu yang buruk.
Secara keseluruhan esports Rocket League adalah salah satu cabang esports baru yang bisa kalian tonton bersama banyak orang baik mereka yang sudah menjadikan esports sebagai makanan sehari-hari maupun mereka yang belum pernah menonton bahkan mengenal esports sama sekali.
Editor: Yubian Asfar
Discussion about this post